Prabowo Sambangi KWI, Diskusi Komitmen Wujudkan Pemilu yang Santun dan Damai

26 Januari 2024 17:03 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto usai melakukan diskusi di gedung KWI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/1/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto usai melakukan diskusi di gedung KWI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/1/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
ADVERTISEMENT
Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyambangi gedung Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/1).
ADVERTISEMENT
Pantauan di lokasi, Prabowo datang sekitar pukul 15.10 WIB. Ia disambut langsung oleh Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo, dan Ketua KWI, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin. Tampak juga di lokasi tersebut adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo.
Dalam diskusi yang digelar secara tertutup itu, Prabowo menerima saran dan masukan dari Ignatius Kardinal Suharyo terkait kontestasi Pemilu.
"Kardinal Suharyo menyampaikan juga nasihat-nasihat, saran-saran secara umum, dan menyampaikan saran kepada umat Katolik, yang kami anggap sangat cocok, sangat bagus, untuk seluruh tidak hanya umat Katolik, tapi juga seluruh rakyat Indonesia," ujarnya saat ditemui wartawan usai diskusi di gedung KWI, Jumat (26/1).
Ia juga menyampaikan komitmennya ke KWI untuk terlibat dalam kontestasi Pemilu yang santun dan damai.
ADVERTISEMENT
"Kita komitmen pada kontestasi yang santun, yang damai, dan berkali-kali saya jelaskan, dan kembali saya jelaskan di depan KWI bahwa saya menganut keyakinan bahwa apa pun yang terjadi, yang paling penting adalah persatuan dan kerukunan di antara seluruh rakyat Indonesia, terutama yang harus dipelopori, diberi contoh oleh para elite, para pemimpin-pemimpin Indonesia," jelas Prabowo.
Sementara itu, Ignatius Kardinal Suharyo menekankan sikap umat Katolik dalam mewujudkan Pemilu yang membawa kebaikan bersama.
"Tentu karena ini proses dalam demokrasi apa pun nanti hasilnya kalau sudah dinyatakan secara resmi oleh yang berwenang, kita mesti menerima," tuturnya.
"Jadi kata kuncinya yang diulang-ulang oleh Pak Prabowo tadi adalah kebersamaan, persaudaraan, dan kesatuan," ucapnya.
Meskipun akan terjadi perbedaan pilihan di antara umat Katolik khususnya, ia tegas menyebut bahwa pimpinan gereja bersikap netral dan tak berpihak kepada salah satu paslon tertentu.
ADVERTISEMENT
"Jadi dalam gereja Katolik, pilihan politik itu macam-macam, kami pimpinan-pimpinan gereja tidak boleh berpihak karena tugas kami adalah mempersatukan. Nanti kalau berpihak, lalu fungsi pemersatu itu hilang," kata Suharyo.
"Kami akan mendukung siapa pun yang akan terpilih lewat proses yang memang sudah diatur oleh undang-undang," pungkasnya.