Prabowo-Sandi Napak Tilas di Makam Hasyim Asy'ari dan Gus Dur

22 Oktober 2018 14:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo ziarah ke makam pendiri NU KH Hasyim Asy'ari di komplek Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Senin (22/10). (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo ziarah ke makam pendiri NU KH Hasyim Asy'ari di komplek Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Senin (22/10). (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Capres Prabowo Subianto dan cawapres Sandiaga Uno berziarah ke makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy'ari, di kompleks Ponpes Tebuireng, Jombang, Senin (22/10).
ADVERTISEMENT
Keduanya juga berziarah ke makam Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan makam KH Wahid Hasjim di kompleks yang sama.
Prabowo menjelaskan, kunjungannya ke Ponpes Tebuireng tak hanya untuk bersilaturahmi dan berziarah, tetapi juga napak tilas mengenang resolusi jihad dalam mempertahankan kemerdekaan RI. Selain itu, Prabowo juga menyebut kunjungannya merupakan bagian dari perayaan Hari Santri Nasional.
"Hari ini adalah hari santri nasional, mengenang bahwa pernah lahir sebuah resolusi jihad untuk mendukung kemerdekaan, dan itu bagian dari pertempuran 10 November," kata Prabowo usai berziarah, Senin (22/10).
"Jadi menurut kami, peristiwa Oktober dan November 1945 adalah bagian penting dalam sejarah kita. Memang, 17 Agustus itu adalah proklamasi, tapi ujian kemerdekaan itu ya di Jawa Timur ini, pada Oktober dan November 1945," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan, resolusi jihad yang dilontarkan oleh KH Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945 tersebut merupakan dorongan kuat untuk merdeka. Selain itu, menurutnya, hal tersebut adalah ujian terbesar bangsa Indonesia pasca-kemerdekaan.
Prabowo (kanan) dan Sandi (ketiga kiri) berziarah ke makam Hadratusyech KH Hasyim Ashari, KH Wachid Hasyim dan KH Abduravhman Wahid atau Gus Dur. (Foto: Dok. Tim Sandiaga)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo (kanan) dan Sandi (ketiga kiri) berziarah ke makam Hadratusyech KH Hasyim Ashari, KH Wachid Hasyim dan KH Abduravhman Wahid atau Gus Dur. (Foto: Dok. Tim Sandiaga)
"Resolusi jihad itu adalah bukti bahwa ulama adalah pejuang kebangsaan, pejuang kemerdekaan, sekaligus mengingatkan generasi muda bahwa ulama berperan penting dalam memenangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia," tuturnya.
Dalam acara tersebut, keduanya tampak didampingi oleh cucum Hasyim Asy'ari sekaligus pengasuh ponpes, Salahuddin Wahid atau Gus Solah. Selain berziarah, Prabowo-Sandi juga berdiskusi dengan Gus Solah serta pengurus ponpes lainnya soal pembangunnan ekonomi bagi santri.