Prabowo: Saya Kagum dengan Cara China Berantas Kemiskinan

13 November 2023 19:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bacapres Prabowo Subianto menghadiri acara Pidato Calon Presiden dengan tema Strategi Politik Luar Negeri yang digagas oleh CSIS di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Senin (13/11/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bacapres Prabowo Subianto menghadiri acara Pidato Calon Presiden dengan tema Strategi Politik Luar Negeri yang digagas oleh CSIS di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Senin (13/11/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Bacapres dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto, menyatakan rasa kagumnya terhadap China atas keberhasilan mereka menumpas kemiskinan secara efektif dalam waktu cukup singkat.
ADVERTISEMENT
Prabowo juga memandang China memainkan peran penting dalam perekonomian Asia Tenggara termasuk Indonesia, sehingga dapat dijadikan sebagai sebuah referensi.
Pernyataan itu disampaikan Prabowo saat berpidato di acara Pidato Calon Presiden Republik Indonesia: Arah dan Strategi Politik Luar Negeri yang diselenggarakan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) di Jakarta Pusat, Senin (13/11).
Dalam pidatonya, Prabowo menyanjung China sebagai negara dengan peradaban besar dalam sejarah dan kontribusinya masih relevan di masa modern ini.
"Kami juga menyadari pentingnya peran China di Asia Tenggara dan juga bagi Indonesia saat ini Dan sekarang, China sangat aktif dan memberikan banyak kontribusi bagi perekonomian kita," kata Prabowo.
"China telah dipuji yang berturut-turut sejak tahun 1970-an telah mampu mengangkat lebih dari 700 juta orang dari kemiskinan," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Siapa pun yang bisa berpikir rasional, kata Prabowo, akan mengakui bahwa para pemimpin China telah mencapai sesuatu yang langka dalam sejarah peradaban manusia. "Mengentaskan 700 juta orang dari kemiskinan dalam satu generasi dalam waktu 40 tahun, itu adalah sebuah pencapaian yang nyata," ungkap Prabowo.
Meski dapat dijadikan referensi, Prabowo memperingatkan Indonesia tidak bisa 'plek' begitu saja meniru metode yang digunakan China — atau negara mana pun, lalu diterapkan di dalam negeri.
"Pada kenyataannya, memberantas kemiskinan, saya pikir sudah sepatutnya kita mencoba mempelajari bagaimana mereka melakukannya. Namun, bukan berarti kita bisa meniru metode mereka," jelas Prabowo.
"Mereka punya cara sendiri untuk melakukan sesuatu. Beberapa hal bisa kita tiru. Mungkin komitmen mereka melawan korupsi, fokus mereka pada pendidikan, disiplin yang kuat, kebanggaan nasional yang kuat," tambahnya.
ADVERTISEMENT