Prabowo: Saya Mau Bangun Bandara Bali Utara, Bikin New Singapura, New Hong Kong

3 November 2024 18:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
Presiden Prabowo Subianto saat mengunjungi cakada Kim Plus di sebuah restoran di Kota Denpasar, Bali, Minggu (3/11/2024). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto saat mengunjungi cakada Kim Plus di sebuah restoran di Kota Denpasar, Bali, Minggu (3/11/2024). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto berkomitmen membangun Bandara di Bali Utara. Menurutnya, Bandara ini akan mendorong pembangunan infrastuktur Pulau Dewata bak Singapura dan Hongkong.
ADVERTISEMENT
"Bandara Bali Utara saya sudah menyampaikan bahwa saya berkomitmen, saya ingin membangun North Bali International Airport, kita akan bikin Bali mungkin The New Singapore, The New Hong Kong," kata dia saat memberikan sambutan ketika bertemu Cakada KIM Plus Bali di sebuah restoran di Kota Denpasar, Minggu (3/11).
Menurutnya, memang ada orang yang pesimistis Bandara Bali Utara dibangun. Prabowo menilai pemerintah harus berani mengambil keputusan demi kemakmuran dan keadilan rakyat. Menurut, kemakmuran dan keadilan tidak boleh dinikmati segelintir orang saja.
"Kita harus berani berani berpikir besar, berani berpikir, yang orang lain katakan tidak mungkin, kita buktikan mungkin, saudara-saudara sekalian," sambungnya.
Presiden Prabowo Subianto saat mengunjungi cakada Kim Plus di sebuah restoran di Kota Denpasar, Bali, Minggu (3/11/2024). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri sempat menolak pembangunan Bandara Internasional Bali Utara yang terletak di Kabupaten Buleleng. Ia menilai pembangunan Bandara Bali Utara tak strategis karena wisatawan menghabiskan waktu dalam perjalanan untuk mengunjungi destinasi lain.
ADVERTISEMENT
Selain itu, luas wilayah Bali hanya 5.780 km persegi sehingga membuat kondisi semakin crowded dan sumpek. Menurutnya, pembangunan Bandara Bali Utara hanya menguntungkan investor.
Pada 2023, Ketum PDIP ini mengatakan Jokowi, dengan jajaran menterinya saat itu yakni Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Pariwisata Wishnutama, dan Gubernur Bali Wayan Koster, sempat mendatangi kediamannya membujuk pembangunan Bandara Bali Utara. Mereka menilai pembangunan Bandara Bali Baru diperlukan untuk menampung wisatawan asing.
Megawati tetap menolak dan memberikan dua alternatif lain. Yaitu, menambah runway penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai atau menghubungkan penerbangan antara Surabaya-Banyuwangi-Ngurah Rai.
Wisatawan dapat menggunakan pilihan saat liburan ke Pulau Dewata. Wisatawan mendarat di Surabaya dan menginap di Surabaya, kemudian melanjutkan penerbangan ke Bali atau mendarat di Banyuwangi kemudian melanjutkan perjalanan melalui Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana.
ADVERTISEMENT
"Waktu mau dibangun (bandara baru) lagi di Buleleng, saya kan bilang keluarga besar saya itu di sana mau dibikin lapangan terbang, ngamuk saya, saya panggil Pak Koster (Gubernur Bali) enak aja ku bilang, hanya untuk nguntungin pariwisata, enggak," kata Megawati saat memberikan pengarahan dalam kunjungan ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Senin (16/1/2023).
Pembangunan Bandara Bali Utara diinisiasi tahun 2015 lalu pada masa pimpinan Gubernur Bali I Made Mangku Pastika. Proyek ini tak berjalan mulus akibat sengketa lahan dengan warga setempat. Presiden Jokowi mencoret Bandara Bali Utara dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN), Juli 2022 lalu.
Mangku Pastika kini salah satu tim pemenangan paslon cagub dan cawagub Bali nomor urut 01 Made Muliawan Arya alias De Gadjah-Putu I Agus Suradnyana alias PAS (Mulia-PAS). Pasangan ini diusung oleh Koalisi KIM Plus.
ADVERTISEMENT