Prabowo Sebut Intelijen Asing Campuri Rempang, Jubir Anies: Jangan Nodai Rakyat

3 November 2023 18:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
Pengunjuk rasa melempari personel polisi saat aksi unjuk rasa warga Pulau Rempang di Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Batam, Kepulauan Riau, Senin (11/9/2023). Foto: Teguh Prihatna/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjuk rasa melempari personel polisi saat aksi unjuk rasa warga Pulau Rempang di Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Batam, Kepulauan Riau, Senin (11/9/2023). Foto: Teguh Prihatna/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan peristiwa konflik atau sengketa lahan yang terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, mendapat campur tangan intelijen asing.
ADVERTISEMENT
Pernyataan itu dilontarkan Prabowo dalam Simposium “Geopolitik dan Geostrategis Global serta Pengaruhnya terhadap Indonesia” di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (2/11/2023). Menurut Prabowo, kekayaan sumber daya alam Indonesia yang besar menjadi sumber daya tarik dan sasaran kekuatan besar dunia.
Ketua Umum Partai Gerindra itu lalu menyinggung berbagai konflik-konflik yang terjadi di Indonesia, salah satunya peristiwa di Rempang. Prabowo mengaku mendapat informasi bahwa ada campur tangan intelijen asing dalam peristiwa di Rempang, meski dia tak menyebutkan siapa intelijen asing dimaksud.
"Kita mendapat laporan dari berbagai sumber yang patut kita ketahui, bahwa peristiwa-peristiwa seperti di Rempang sudah mulai masuk campur tangan intel-intel asing," kata Prabowo.
Bacapres Prabowo Subianto menghadiri peresmian Posko Pemilih Prabowo Gibran (KOPI PAGI) bersama Ketua Dewan Pembina KOPI PAGI, Agus Gumiwang di kawasan Taman Gunawarman Barat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (30/10/2023). Foto: Fadlan/kumparan
Bagi mantan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/ BPN), Surya Tjandra, persoalan seperti itu tidak perlu dijadikan isu yang tidak perlu, jika memang belum jelas kebenarannya. Juru bicara Anies Baswedan ini berharap jika memang sudah terbukti, sekalian saja dibuka seterangnya sehingga tidak hanya menjadi gosip semata.
ADVERTISEMENT
Mantan Wakil Menteri ATR/BPN dan Juru Bicara Anies Baswedan, Surya Tjandra. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
“Sebaiknya Pak Prabowo tidak menyebarkan gosip yang tidak perlu dan belum jelas kebenarannya. Kalau memang gagal menjaga situasi, sebaiknya evaluasi ke dalam dulu bukan terburu-buruh menyalahkan asing. Kalau memang ada bukti sebaiknya dibuka saja sekalian agar jelas semuanya”, kata Surya Tjandra dalam keterangannya, Jumat (3/11/2023).
Surya menegaskan, titik berat penyelesaian konflik lahan di Rempang seharusnya lebih kepada kepedulian pemerintah terhadap masa depan warga yang tergusur. Solusi dengan memperhatikan keadilan bagi masyarakat Rempang, sambungnya, seharusnya lebih dikedepankan.
“Kami juga berharap Pak Prabowo jangan menodai perjuangan warga untuk hidupnya di masa depan setelah harus tergusur. Masalah Kampung Tua di Kepulauan Riau ini sudah lama kami dengar sejak masih bertugas sebagai Wakil Menteri ATR/BPN, kami mengerti keprihatinan warga hanya tampaknya belum sempat diselesaikan dengan adil”, ujarnya.
ADVERTISEMENT
Bagi aktivis dan pengacara pro bono ini, pendekatan persuasif dengan mediasi antar-pihak yang bersengketa bisa menjadi salah satu solusi yang diajukan oleh pemerintah.
“Daripada mengeluarkan pernyataan seperti ini, baiknya Pak Prabowo membantu mempercepat proses mediasi independen yang diusulkan berbagai kalangan termasuk Komnas HAM”, pungkas Surya Tjandra.
(LAN)