Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Prabowo Sebut Kekayaan RI Dikuasai Elite: Diakui Bambang Brodjonegoro
29 April 2018 17:32 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, menyebut kekayaan Indonesia telah dikuasai oleh segelintir orang dan uang hasil aset kekayaan Indonesia dibawa lari ke luar negeri.
ADVERTISEMENT
Bahkan menurutnya, tudingannya itu pernah dibenarkan oleh salah satu menteri kabinet Presiden Joko Widodo, yaitu, Bambang S Brodjonegoro saat menjabat menjadi Menteri Keuangan.
“Saudara-saudara inti dari perjuangan kita adalah bahwa kekayaan ekonomi Indonesia dikuasi oleh segelintir orang. (Mereka) membawa uang itu ke luar negeri. Ini intinya dan ini dibenarkan oleh Menteri Keuangan kabinetnya Pak Jokowi sendiri Pak Bambang Brodjonegoro,” ucap Prabowo saat menghadiri deklarasi dukungan KSPI di Gedung Joang, Jakarta Pusat, Minggu (29/4).
Prabowo bercerita, sejak tahun 2000, sistem ekonomi Indonesia sudah menyimpang dari UUD 1945 Pasal 33. Penyimpangan ini tidak membawa kesejahteraan bagi rakyat.
“Bahwa tidak mungkin kesejahteraan kalau uangnya enggak ada, uangnya dibawa ke luar negeri. Saudara-saudara enggak mungkin gaji baik, enggak mungkin guru gajinya baik, enggak mungkin buruh gajinya baik karena yang diharapkan dari kita hanya buruh yang upahnya murah,” katanya diikuti dengan suara gemuruh para buruh KSPI.
ADVERTISEMENT
“Dia mau pakai air kita, dia mau pakai bumi kita, dia mau pake tanah kita, dia mau pake listrik kita dengan murah. Jadi dia bikin alat-alat, dia bikin produk-produk, dia ekspor ke luar negeri. Bahwa bahan baku kita, sumber alam kita, rakyat kita, listrik kita, air kita, tanah kita murah, murah, murah,” sambungnya.
Ia mengatakan hal tersebut merupakan suatu kebodohan bangsa. Menurutnya, jika elite tidak bisa mengubah keadaan yang seperi ini biarlah rakyat yang merubah keadaanya sendiri.
“Suatu kebodohan bangsa dan kalau elite itu tidak bisa mengubah keadaan ini biarlah rakyat sendiiri yang mengubah keadaan,” pungkasnya.