Prabowo Sesalkan Ada Tokoh yang Masih Ejek Program Food Estate

29 Februari 2024 15:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Yayasan Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Prabowo Subianto, saat menghadiri wisuda UKRI pada Kamis (29/2/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Yayasan Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Prabowo Subianto, saat menghadiri wisuda UKRI pada Kamis (29/2/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, menilai program food estate begitu penting untuk kemandirian pangan Indonesia. Namun begitu, dia menyebut masih banyak kaum intelektual di Indonesia yang justru menghina program food estate.
ADVERTISEMENT
"Ada orang Indonesia, ada tokoh Indonesia, ada intelektual Indonesia yang mengejek saya. Mengejek konsep food estate," kata dia ketika menghadiri wisuda Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Kota Bandung, pada Kamis (29/2).
Padahal, jika terjadi krisis pangan dan Indonesia terus mengandalkan impor, kondisi jutaan rakyat Indonesia akan sangat berbahaya. Indonesia akan terus bergantung pada bangsa lain.
"Kalau terjadi krisis di dunia, kalau negara lain tidak mau jual pangannya ke kita, masa 280 juta rakyat Indonesia harus tergantung kepada bangsa lain," ucap dia.
Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Yayasan Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Prabowo Subianto, saat menghadiri wisuda UKRI pada Kamis (29/2/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Maka dari itu, Prabowo menilai food estate menjadi program yang penting. Apalagi, Tuhan sudah memberi Indonesia kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Dia pun menargetkan Indonesia akan menjadi negara swasembada pangan dan supplier kebutuhan pangan dunia dalam tempo waktu tiga tahun lagi.
ADVERTISEMENT
"Kita sebentar lagi kembali swasembada pangan. Kita tidak akan impor makanan, dalam dua atau tiga tahun lagi, kita bahkan akan menjadi supplier, kita akan menjadi lumbung pangan dunia. Tiga tahun," kelas dia.
"Semua indikator dan semua badan dunia mengatakan dengan Indonesia seperti sekarang, dalam 25 tahun lagi, Indonesia bisa menjadi negara kelima atau keempat terkaya di dunia," lanjut dia.