Prabowo soal Alutsista: Bukan soal Bekas atau Tidak, tapi Usia Pakai

8 Januari 2024 4:33 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres-cawapres nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berjalan tiba di lokasi debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Capres-cawapres nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berjalan tiba di lokasi debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menjelaskan pertimbangan pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas, saat menjawab pertanyaan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, dalam debat pilpres ketiga yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1).
ADVERTISEMENT
Prabowo mengatakan alutsista dinilai dari masa atau usia pakai (flying dan sailing hours). Dalam penjelasannya, usia dari alutsista sekitar 25-30 tahun, baik pesawat terbang hingga kapal perang.
"Jadi, bukan soal bekas dan tidak bekas, tapi usai pakai, kemudaan," ucap Prabowo.
Ia kemudian mencontohkan pesawat Mirage 2000-5 dari Qatar yang hendak dibeli Kementerian Pertahanan. Prabowo mengingatkan usia pakai pesawat masih panjang.
"Pesawat Mirage 2000-5 yang ada di Qatar, yang rencananya kita ingin akuisisi, itu usia pakainya masih 15 tahun," ungkap Prabowo.
Ia melanjutkan, pesawat tersebut memiliki teknologi yang mengarah pada pesawat yang lebih canggih. Pesawat tersebut awalnya ingin dibeli karena ada kebutuhan.
"Teknologi ini mengarah kepada yang lebih canggih. Kita menunjukkan yang canggih, yang terbaru, tapi kalau kita beli baru, datangnya, pak, baru 3 tahun dan operasionalnya baru 7 tahun. Sementara 3 sampai 7 tahun ini kita butuh deterrence (pencegahan), kita butuh kemampuan," jelas dia.
ADVERTISEMENT
(IK)