Prabowo soal Jatah Menteri: Jabatan Tak Terlalu Penting untuk Tokoh Patriotik

15 Agustus 2024 20:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menhan Prabowo Subianto menghadiri upacara HUT ke-78 Bhayangkaran di Lapangan Monas, Jakarta, Senin (1/7/2024). Foto: YouTube/Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Menhan Prabowo Subianto menghadiri upacara HUT ke-78 Bhayangkaran di Lapangan Monas, Jakarta, Senin (1/7/2024). Foto: YouTube/Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Terpilih Prabowo Subianto baru saja menerima dukungan dari NasDem dan PPP. Kedua partai ini akan menguatkan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang sebelumnya sudah ada.
ADVERTISEMENT
Prabowo mengatakan, dalam pertemuan dengan Ketum NasDem Surya Paloh dan Plt Ketum PPP Mardiono tidak ada pembahasan soal jatah menteri. Semua itu masih dalam penggodokan lebih lanjut.
"Kita sedang godok semua [posisi menteri], kita ingin mencari kekuatan, putra-putri terbaik bangsa, yang bisa memberi yang terbaik untuk rakyat," kata Prabowo kepada wartawan di Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Kamis (15/8).
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto berjabat tangan dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh usai melakukan pertemuan di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menegaskan figur yang dipilihnya menjadi menteri nanti adalah orang yang ingin membawa pemerintahan yang memberi pelayanan terbaik untuk rakyat.
"Jadi, ini semua sedang kita godok, kita ingin terutama asas demokrasi, asas kebersamaan," katanya.
"Tapi, tujuannya adalah pemerintah yang akan datang harus menjadi pemerintah yang memberi pelayanan yang terbaik untuk rakyat, pemerintah yang bersih, pemerintah yang efektif, yang capable, yang bisa me-manage kekayaan dengan sebaik-baiknya," pungkas dia.
Presiden terpilih Prabowo Subianto bersama Plt Ketum PPP Muhamad Mardiono saat ditemui wartawan di Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
Lebih lanjut, Prabowo juga menekankan partai-partai yang baru merapat ke koalisinya tidak semuanya meminta jatah menteri.
ADVERTISEMENT
"Ada yang tidak minta [jatah menteri], ada yang dari awal mengatakan kita dukung tapi kita tidak minta. Tapi, tentunya seperti yang katakan tadi, kita ingin menggalang suatu kekuatan, persatuan yang kuat," ucap Prabowo.
"Di tengah situasi global yang begitu penuh krisis, penuh ketegangan, penuh ketidakpastian, Indonesia perlu kompak dan perlu mempersatukan semua potensi," tandasnya.