Prabowo soal Jokowi Gabung Gerindra: Terbuka, tapi Tak Bisa Paksa Beliau Masuk

6 Desember 2024 21:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden ke-7 RI Jokowi di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jaksel, Jumat (6/12/2024). Foto: Instagram/ @prabowo
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden ke-7 RI Jokowi di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jaksel, Jumat (6/12/2024). Foto: Instagram/ @prabowo
ADVERTISEMENT
Presiden RI sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjawab apakah dirinya mengajak Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) masuk ke Gerindra atau tidak. Hal ini menyusul pertemuan keduanya di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Jumat (6/12).
ADVERTISEMENT
Prabowo menegaskan Gerindra adalah partai yang terbuka bagi siapa pun. Namun, dia mengaku tidak bisa memaksa Jokowi bergabung dengan Gerindra.
"Oh, kalau Gerindra terbuka. Tapi kita tentunya tidak bisa maksa beliau masuk," ujar Prabowo usai bertemu Jokowi di Kertanegara, Jakarta, Jumat (6/12) malam.
Wartawan sempat menanyakan langsung Jokowi soal ia akan bergabung ke partai mana. Namun Prabowo langsung menjawabnya.
"Nanya-nanya politik mulu," kata Prabowo.
"Makan malam," ucap Prabowo soal kegiatan yang baru saja dilakukan bareng Jokowi.
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bersama dengan Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menjawab pertanyaan wartawan saat melakukan pertemuan di Jl. Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (6/12/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
Sebelumnya, Presiden ke-7 RI Jokowi buka suara terkait statusnya di PDIP. Hal ini merespons ucapan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut Jokowi bukan lagi bagian dari partainya.
“(Bukan lagi bagian PDIP) Ya berarti partainya perorangan,” ujar Jokowi di salah satu rumah makan di Kota Solo, Kamis (5/12).
ADVERTISEMENT
Jawaban yang sama ia sampaikan saat ditanya statusnya sebagai kader PDIP. Namun, ia tetap tidak menjelaskan maksud perseorangan tersebut.
“Partainya jadi perorangan. Ya sudah itu,” kata dia.
Eks Gubernur Jakarta itu juga menjawab dengan kalimat yang sama saat ditanya soal akan bergabung dengan partai lain atau tidak.
“Partai perorangan (gabung partai lain). Partai perorangan,” pungkasnya.