Prabowo soal Koruptor Kembalikan Uang: Sudah 100 Hari, Jaksa Agung-KPK Silakan

10 Februari 2025 16:36 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prabowo Subianto di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (31/12/2024).  Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (31/12/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto kembali menegaskan komitmennya dalam memberantas korupsi. Prabowo meminta para koruptor untuk mengembalikan uang yang mereka ambil. Pemerintahan, kata Prabowo, serius dalam menegakkan keadilan dan kebenaran, menindak para koruptor.
ADVERTISEMENT
Prabowo sempat meminta koruptor untuk mengembalikan uang yang telah dicuri. Uang itu nantinya bisa dipakai untuk menambah anggaran negara, salah satunya dipakai untuk memperbaiki sekolah.
Sayangnya, hal itu tidak diindahkan oleh para koruptor sampai 100 hari lebih pemerintahannya. Karena itu, dia meminta para penegak hukum untuk bertindak tegas.
"Saya tunggu 100 hari 102 hari, 103 hari ini sudah 100 berapa hari ya apa boleh buat ya terpaksa lah, Jaksa Agung, Kapolri, BPKP, KPK, silakan," ujar Prabowo dalam pidatonya saat membuka Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Jatim International Expo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2).
Presiden Prabowo Subianto memberikan sambutan saat menbuka Kongres ke-18 Muslimat NU di Surabaya, Senin (10/2/2025). Foto: YouTube/Sekretariat Presiden
Prabowo menyampaikan bahwa selama 100 hari pertama pemerintahan, ia bersama jajaran menteri, Panglima TNI, Kapolri, hingga Jaksa Agung telah bekerja di luar ekspektasi banyak pihak. Ia juga mengkritik sejumlah pengamat yang kerap meremehkan kinerjanya.
ADVERTISEMENT
"100 hari kita telah kita kerjakan di luar perkiraan banyak orang apalagi pengamat-pengamat yang suka nyinyir-nyinyir itu loh," ujar Prabowo.
Ia menekankan bahwa niat pemerintahannya adalah menegakkan kejujuran dan keadilan bagi seluruh Rakyat Indonesia.
"Niat kita adalah menegakkan keadilan dan kebenaran dan kejujuran itu niat kita. Dan dengan niat seperti itu kita yakin bahwa kita berada di atas jalan yang benar di atas jalan yang di-ridhoi oleh Yang Maha Kuasa," lanjutnya.
Dalam pidatonya, Ketua Umum Partai Gerindra itu kembali menyoroti kekayaan Indonesia yang melimpah, namun masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk korupsi. Ia mengajak semua pihak untuk melakukan introspeksi dan berani menegakkan kebenaran.
"Saya setelah 100 hari tadi ternyata saya menemukan negara kita sangat-sangat kaya. Tapi kita harus introspeksi diri. Selalu saya katakan Kita harus berani introspeksi diri mawas diri dan kita harus berani menegakkan kebenaran," tegasnya.
ADVERTISEMENT