Prabowo soal Kriteria Cawapres: Integritas hingga Hasil Survei Lumayan

27 April 2023 23:32 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan keterangan terkait langkah politik ke depan di Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (27/4/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketum Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan keterangan terkait langkah politik ke depan di Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (27/4/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merespons soal kemungkinan sosok cawapres yang mendampinginya di Pilpres 2024. Prabowo semula menolak menjawab pertanyaan soal cawapres itu.
ADVERTISEMENT
"Eh, kalau gue kasih sekarang, enggak dateng lagi lo. Eh, biar lo semangat kalau ke sini. Iya ya," ucap Prabowo kepada wartawan di kediamannya, Kertanegara, Jaksel, Kamis (27/4).
"Aduhh.. Kriteria paling utama dedikasi kepada rakyat ya. Kemudian komitmen pada pancasila UUD 45, NKRI, Bhineka Tunggal ika. Itu paling utama ya kan," imbuhnya.
Prabowo lalu mengungkap kriteria umumnya tentu setiap pada negara. Selebihnya adalah kriteria umum soal kemampuan dan integritas, lalu yang spesifik adalah hasil survei.
Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar meresmikan Sekretariat Bersama Partai Gerindra dan PKB di Kawasan Menteng, Jakarta pada Senin (23/1). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Desmond J Mahesa, mengatakan Prabowo masih menghormati Cak Imin sebagai kandidat cawapres, sebab satu-satunya koalis Gerindra saat ini adalah PKB.
"Kalau yang saya pahami, Pak Prabowo tidak pernah keluar dari omongan. Kalau sudah bergandeng sama PKB, kecuali PKB mengusulkan nama lain, kemungkinan berubah calonnnya. Tapi kalau PKB mengusulkan Cak Imin, ya itulah yang seharusnya menurut saya," uca Desmond.
ADVERTISEMENT
"Karena saya paham kalau Pak Prabowo sudah ngomong A ya A, tidak perbah mengkhianati orang," tegasnya.
Wakil Ketua Komisi III DPR itu menyebut bisa saja cawapres Prabowo bukan Cak Imin. Tapi dengan syarat Cak Imin mempersilakan.
"Kecuali Cak Imin dilobi orang lain, mempersilakan orang lain. Tapi kalau Pak Prabowo teguh dengan omongan. Itu kenapa kita teladani beliau," ucapnya.