Prabowo soal 'Ndasmu Etik': Bicara Orang Banyumas, Jangan Dibesar-besarkan

17 Desember 2023 14:43 WIB
·
waktu baca 1 menit
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto di acara deklarasi dukungan dari Gerakan Masyarakat Perhutanan Sosial Indonesia di Gor Soekarno-Hatta, Blitar, Jawa Timur, pada Minggu (17/12/2023). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto di acara deklarasi dukungan dari Gerakan Masyarakat Perhutanan Sosial Indonesia di Gor Soekarno-Hatta, Blitar, Jawa Timur, pada Minggu (17/12/2023). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto berbicara lebih jauh soal viral pernyataannya 'ndasmu etik'. Kata Prabowo, hal itu percakapan biasa di antara keluarga.
ADVERTISEMENT
Konteksnya, Prabowo bicara itu saat memberikan sambutan di depan kader Gerindra.
Lalu ia sedikit menyinggung soal pertanyaan di debat perdana terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang pelanggaran etik terkait syarat usia cawapres yang tidak lagi hanya mesti 40 tahun. Namun juga bisa maju di Pilpres bila sedang atau pernah jadi kepala daerah.
MKMK memutuskan mantan Ketua MK Anwar Usman, paman Gibran wakil Prabowo, melanggar etik.
"Itu kan di dalam di antara keluarga ya kan, tapi biasa orang Indonesia kan cari-cari, mau dibesar-besarkan, itu di antara keluarga," kata Prabowo di Blitar, Jawa Timur, Minggu (17/12).
Prabowo ziarah ke makam Bung Karno di Blitar Foto: Dok. Istimewa
Ia menambahkan, harusnya hal ini tak perlu dibahas dan dibesar-besarkan. "Kita bicara dan itu kan bicara orang Banyumas," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Biasalah bicara-bicara seperti itu, enggak usah dibesar-besarkan," sambungnya.
Ndasmu berasal dari bahasa Jawa kasar (ngoko) yang biasa digunakan untuk sebaya, artinya adalah 'kepalamu'. Namun bila diucapkan dengan penekanan, maka menjadi umpatan kasar.