Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Prabowo soal Uang Fantastis Bangun IKN: Jangan Termakan Brainwashing
4 Januari 2024 17:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit![Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dalam acara diskusi PWI di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hk9ngc3jphv4mncv31qvt2yb.jpg)
ADVERTISEMENT
Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, menjawab kritik pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang disebut memakai anggaran negara dengan angka yang fantastis. Dia menyebut Indonesia memiliki anggaran tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut capres yang juga Menhan ini, pembangunan IKN senilai Rp 400 triliun tidak dihabiskan dalam kurun waktu setahun saja. Akan tetapi, proyek itu merupakan proyek yang dibangun dengan proses waktu yang panjang.
"IKN nilainya kan kedengaran besar, Rp 400 triliun, 30 miliar dolar, apakah satu tahun? Apakah 5 tahun? Apakah 10 tahun? Sekarang kalau kita bangun itu dalam 15 tahun, itu kan 1,5 miliar dolar, satu tahun, Pak," ucap Prabowo dalam diskusi PWI di Gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2024).
Dia pun mengungkit anggaran pembangunan infrastruktur negara yang juga telah menghabiskan angka besar. Baginya, IKN yang juga bagian dari infrastruktur seharusnya juga bisa dibangun.
"Anggaran kita sekarang untuk infrastruktur aja juga mendekati Rp 300 triliun kalau tidak salah dalam APBN sekarang, 12 miliar dolar. Apakah IKN bukan infrastruktur? Jadi, we can manage it," jelas capres yang menggandeng Gibran RR, putra Presiden Jokowi ini.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, Prabowo meminta masyarakat tidak termakan isu yang menyatakan Indonesia tidak mampu membangun IKN karena tidak punya anggaran.
"Kita jangan termakan suatu brainwashing bahwa Indonesia negara miskin, Indonesia negara tidak mampu, orang Indonesia tidak bisa manage, pemimpin-pemimpin Indonesia korup semua, kita nggak mampu bikin apa-apa," imbau Ketum Gerindra ini.