Prabowo Soroti Bea Cukai, TNI-Polri: Jangan Ikut Praktik Membunuh Rakyat Kita

8 April 2025 17:06 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prabowo Subianto bersiap menyampaikan pengarahan dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI di Menara Mandiri, Senayan, Jakarta, Selasa (8/4/2025). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto bersiap menyampaikan pengarahan dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI di Menara Mandiri, Senayan, Jakarta, Selasa (8/4/2025). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto menyoroti tiga institusi ketika sarasehan ekonomi pada Selasa (8/4). Institusi yang disorot yakni Bea Cukai, TNI dan Polri.
ADVERTISEMENT
Prabowo mengatakan, tiga institusi ini harus patuh pada aturan yang dibuat negara. Jangan sampai mereka malah menambah beban masyarakat di tengah situasi global yang tidak menentu.
"Kita introspeksi diri ya, institusi kita harus beres, Bea Cukai harus beres jangan macam-macam lagi, cari prosedur mengada-ngada, memperlama (birokrasi), sudah lama kita jadi orang Indonesia," kata Prabowo.
"Sama juga saya koreksi TNI, AL, kepolisian ya, saya juga sudah lama jadi mantan prajurit ngerti juga saya itu," tambah dia.
Ilustrasi bea cukai. Foto: Shutterstock
Eks Danjen Kopassus ini mengatakan, jangan sampai praktik penyelundupan dibiarkan karena akan mengancam industri dalam negeri termasuk rakyat.
Prabowo ingin jika ada aparat terlibat jadi beking penyelundupan, agar diberikan hukuman paling berat dan keras.
"Penyelundupan harus kita hentikan, mengancam industri dan rakyat kita, pekerjaan rakyat kita. Jadi kalau ada petugas, pejabat dari institusi negara yang terlibat melindungi penyelundupan, harus kita tindak sekeras-kerasnya," ucap Prabowo.
ADVERTISEMENT
"Ini saya minta tanggung jawab, saya sudah berkali-kali bicara sama pejabat, rakyat kita banyak yang susah, jangan ikut praktik yang membunuh rakyat kita. Ini saya ingatkan, saya kasih perhatian khusus untuk Bea Cukai dan bentuk penyelundupan," tutur dia.
Prabowo mengingatkan, masyarakat sudah menunggu tindakan tegas yang akan diberikan jika ada pejabat negara yang melawan aturan.
"Masyarakat sudah menunggu, Presiden sudah kasih warning berbulan-bulan kapan? Kalau ada implementasi kurang bagus, segera lapor kita tindak," kata Prabowo.
Tim pengamanan gabungan TNI dan Polri melakukan apel jelang penetapan Presiden dan Wakil Presiden hasil Pemilu 2024 di depan kantor KPU, Jakarta, Rabu (24/4/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Menteri Kabinet Merah Putih hadir dalam acara ini. Mereka adalah Menkeu Sri Mulyani, Mensesneg Prasetyo Hadi, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Seskab Teddy Indra Wijaya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menperin Agus Gumiwang, Menlu Sugiono, Menaker Yassierli hingga Menhan Sjafrie Sjamsoeddin.
ADVERTISEMENT
Selain itu ada Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Panjaitan, para wakil menteri, sejumlah Dirut BUMN hingga para pengusaha.