Prabowo: Tak Ada Rakyat Bahagia Tanpa Pemerintahan yang Adil

4 Desember 2024 12:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden RI Prabowo Subianto saat membuka tanwir dan resepsi milad ke 112 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Kupang, Rabu (4/12/2024).  Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden RI Prabowo Subianto saat membuka tanwir dan resepsi milad ke 112 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Kupang, Rabu (4/12/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan pentingnya pemerintahan yang bersih dan adil sebagai fondasi utama untuk menciptakan rakyat yang bahagia dan sejahtera saat pembukaan sidang tanwir dan resepsi milad ke-112 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (4/12).
ADVERTISEMENT
Awalnya, ia mengulas sejarah peradaban Utsmaniyah, salah satu kekaisaran Islam terbesar yang bertahan hingga 700 tahun.
Prabowo mengaku terkesan dengan sistem pemerintahan Utsmaniyah yang mampu memimpin wilayah luas dengan toleransi terhadap berbagai agama dan suku bangsa.
Salah satu kunci keberhasilan peradaban Utsmaniyah menurut Prabowo adalah Akademi Gubernur untuk melatih calon pemimpin dengan nilai-nilai kepemimpinan yang kuat.
“Akademi Gubernur itu sebetulnya inti pelajaran yang saya tarik itu satu, satu paragraf yang bagi saya menarik, diajarkan ke semua calon,” kata Prabowo dalam sambutannya.
Prabowo Hadiri Pembukaan Tanwir dan Milad Muhammadiyah ke-112 di Kupang. Dok Youtube TvMU Foto: Dok. Istimewa
Satu pelajaran paling penting yang Prabowo yakini adalah pemerintahan yang bersih adalah rakyat yang sejahtera dan bahagia.
“Tidak ada negara tanpa tentara yang kuat, tidak ada tentara yang kuat tanpa uang, tidak ada uang tanpa kemakmuran tidak ada kemakmuran tanpa rakyat yang bahagia dan sejahtera,tidak ada rakyat yang bahagia dan sejahtera tanpa pemerintah yang bersih dan adil,” kata Prabowo di hadapan jajaran Kabinet Merah Putih yang hadir di lokasi.
ADVERTISEMENT
Menurutnya ini relevan, sebab jika rakyat bahagia maka rakyat akan taat membayar pajak. Pajak ini kemudian akan digunakan untuk membangun peradaban.
Prabowo juga menyoroti bagaimana korupsi menjadi penyebab utama runtuhnya peradaban besar. Inilah yang akhirnya menjadi ujung kekaisaran Ustmaniyah di Turki.
Hanya saja menurut Prabowo, sejarah mengajarkan bahwa setiap peradaban besar memiliki puncak dan kejatuhan. Ia mengajak semua pihak untuk belajar dari kegagalan di masa lalu agar tidak mengulang kesalahan yang sama.
“Satu hal yang kita belajar dari sejarah pemerintah yang korup tidak bisa membawa kemakmuran pada rakyat itu pelajaran,” kata dia.