Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Prabowo Tertawa Difitnah Cekik Wakil Menteri Pertanian
19 September 2023 10:11 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menhan Prabowo Subianto santai ketika ada isu yang menyebut dirinya mencekik seorang wakil menteri saat rapat terbatas (ratas) di Istana Kepresidenan sekitar 10 hari lalu. Hal ini disampaikan jubir Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak.
ADVERTISEMENT
"Pak Prabowo kan suka ditebar fitnah dan hoaks seperti itu, jadi Pak Prabowo ya tertawa saja," kata Dahnil saat dihubungi, Selasa (19/9).
Isu tersebut menurut Dahnil disampaikan oleh pihak yang sengaja menebar fitnah. Apalagi jelang Pemilu 2024, hal ini lumrah terjadi.
"Saya sampaikan itu hoaks, fitnah. Pak Presiden juga sampaikan itu fitnah, hoaks, dan tidak benar. Kementan sudah menyampaikan itu tidak benar bahwasanya ada rapat yang diikuti Wamen, ya sudah," ungkapnya.
"Itu fitnah dan hoaks. Kan orang yang melakukan itu selama ini jadi tukang fitnah dan hoaks," sambung dia.
Lantas apakah pihak Prabowo akan melaporkan ini ke pihak kepolisian?
"Melayani orang-orang yang terus melempar fitnah dan hoaks itu membuang waktu," katanya.
ADVERTISEMENT
"Yang jelas Pak Prabowo fokus pada upaya untuk mempersatukan kemudian mengajak semua mengubur benci dan menjaga persatuan," tutup Dahnil.
Isu yang beredar sejak akhir pekan ini, wamen yang dicekik oleh Prabowo adalah Wamentan Harvick Hasnul Qolbi. Bahkan, Kementan membantah Harvic menghadiri ratas di Istana dalam 10 hari terakhir.
“Kami sudah cek agenda Wamentan dalam 10 hari terakhir, tidak ada agenda beliau hadir mengikuti Ratas di istana mewakili Bapak Mentan SYL [Syahrul Yasin Limpo],” kata Arief Cahyono, Ketua Kelompok Substansi Pemberitaan dan Strakom, Setjen Kementan, dalam keterangannya.
Arief mengatakan, tidak mungkin ada agenda ratas yang tidak melalui tata keprotokolan di Kementan. Sehingga munculnya berita yang beredar tidak sesuai dengan informasi yang terjadwal dalam agenda pimpinan Kementan.
ADVERTISEMENT