Prabowo: Untuk Apa Menara Apartemen Real Estate Kalau Rakyat Tak Bisa Makan

23 Oktober 2020 12:31 WIB
comment
36
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangkapan layar Menhan Prabowo saat memberikan pidato dalam Rapat Senat Terbuka Dies Natalies ke-57 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat (23/10). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tangkapan layar Menhan Prabowo saat memberikan pidato dalam Rapat Senat Terbuka Dies Natalies ke-57 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat (23/10). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memberikan pidato dalam Rapat Senat Terbuka Dies Natalis ke-57 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat (23/10).
ADVERTISEMENT
Dalam rekaman pidato yang disiarkan secara daring tersebut, Prabowo menyoroti soal masa depan pangan.
"Meskipun saat ini kita memang tidak dalam suasana perang, namun banyak ahli yang memprediksi bahwa perang masa depan adalah perang menguasai sumber alam. Dan terutama pangan," kata Prabowo yang oleh Presiden Jokowi mendapat mandat mengembangkan lumbung pangan (food estate) di Kalimantan ini.
Prabowo mengatakan, hal ini seakan mengingatkannya pada masa kolonialisme saat bangsa Eropa masuk ke Indonesia. Awalnya mereka datang untuk mencari rempah-rempah. Namun, mereka kemudian memandang kepulauan di Indonesia adalah sumber kekayaan yang harus diperas.
Kekhawatiran soal perang pangan ini cukup beralasan jika mencermati perkembangan serta dinamika lingkungan strategis global, regional, dan nasional.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menhan Prabowo Subianto meninjau lahan yang akan dijadikan Food Estate atau lumbung pangan baru di Pulang Pisau, Kalteng. Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
"Misalnya jumlah penduduk semakin meningkat tetapi lahan pertanian malah menyusut karena masifnya alih fungsi lahan," kata Prabowo.
ADVERTISEMENT
Prabowo menyebut, gambaran tersebut mempertegas tesis Thomas Robert Malthus bahwa pertumbuhan cenderung melampaui pertumbuhan makanan. Untuk itu, ketahanan pangan, kemandirian pangan, dan kedaulatan pangan harus menjadi tekad bersama.
Semua pihak harus mendukung kedaulatan pangan dengan sumber daya lahan yang cukup, sumber daya manusia tangguh, dan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Salah satu sumber daya alam yang penting terkait dengan kedaulatan pangan adalah berasal dari sumber daya hutan. Lahan hutan dapat menghasilkan aneka ragam pangan seperti padi, jagung, kacang-kacangan, ubi kayu, dan penghasil material kayu berkualitas premium," katanya.
***
Saksikan video menarik di bawah ini:
****