Pram Tegur Dirut MRT Imbas Pedagang Distrik Blok M Angkat Kaki Karena Sewa Mahal

3 September 2025 11:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Pram Tegur Dirut MRT Imbas Pedagang Distrik Blok M Angkat Kaki Karena Sewa Mahal
Ramai kios di Blok M District, Jakarta Selatan, kosong karena ditinggalkan oleh pedagangnya. Hal ini terjadi imbas sewa kios yang tinggi.
kumparanNEWS
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan
ADVERTISEMENT
Ramai kios di Blok M District, Jakarta Selatan, kosong karena ditinggalkan oleh pedagangnya. Hal ini terjadi imbas sewa kios yang tinggi, sehingga para pedagang yang kebanyakan UMKM tersebut, tak sanggup lagi berjualan di sana.
ADVERTISEMENT
Kabar itu sampai ke telinga Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. Ia menyebut, memang ada kerja sama antara pedagang dengan pengelola kios yakni pihak MRT. Namun tarif sewa yang ditarik melebihi aturan batas tarif.
Suasana sejumlah kios yang sudah tutup di Blok M District, Rabu (3/9/2025). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
"Memang ada kerja sama antara MRT dengan salah satu kooperasi yang ada di sana. Dalam kerja sama itu sebenarnya batas atas untuk tarif sudah dikenakan, ada batas bawah dan ternyata tarif yang dipungut lebih dari itu," ujar Pram kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/9).
Atas kejadian itu, Pram menegur Dirut MRT, Tuhiyat. Bila kerja sama dengan pedagang tak dapat dijalankan dengan semestinya, sebaiknya dibatalkan saja.
Suasana pertokoan di District Blok M, Jakarta tampak lengang, Rabu (3/9/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
"Sehingga dengan demikian saya sudah menegur dirut MRT, kalau memang tidak bisa dijalankan itu kerjasamanya, maka saya minta untuk dibatalkan," kata Pram.
ADVERTISEMENT
"Bagi saya, UMKM itu menjadi lebih utama dalam kondisi seperti ini. Nggak boleh kemudian ketika masyarakat yang datang di Blok M ramai, kemudian pengelola ataupun kooperasi yang mengelola itu menaikkan semena-mena. Jadi kalau tidak bisa ditertibkan, saya minta untuk dibatalkan, lebih baik dikelola sendiri," tegas Pram.
Suasana pertokoan di District Blok M, Jakarta tampak lenggang, Rabu (3/9/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Menurut Pram, UMKM jadi prioritas agar mereka bisa menjalankan usahanya dengan baik dan tak perlu khawatir dengan tarif sewa kios yang tinggi.
"Dan ini kan ekonomi sedang menggeliat, di Blok M sedang baik. Jadi kalau memang tidak bisa ya dibatalkan aja dan dikelola sendiri. Tidak perlu pakai kerja sama," kata Pram.