Pramono Anung Tak Mau Buat Proyek Mercusuar dan Bombastis, Sindir Ridwan Kamil?

8 September 2024 9:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bacagub dan Bacawagub Jakarta Pramono Anung-Rano Karno menyapa warga saat car free day (CFD) di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (8/9/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bacagub dan Bacawagub Jakarta Pramono Anung-Rano Karno menyapa warga saat car free day (CFD) di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (8/9/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cagub Pramono Anung terus berkeliling bertemu dengan warga. Pramono bersama Rano Karno memilih untuk mendengar langsung keluhan warga. Output-nya nanti akan jadi program yang dijalankan, jadi tak mau buat proyek besar atau mercusuar.
ADVERTISEMENT
"Kami berdua tidak akan dengan proyek yang bersifat mercusuar, tapi program-program yang betul-betul menyentuh rakyat secara langsung terutama kelas menengah ke bawah," kata Pramono saat menikmati CFD di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (8/9).
Pramono seakan menyindir lawannya, Ridwan Kamil. Cagub yang diusung KIM Plus itu terus menyampaikan berbagai programnya, termasuk yang bersifat mercusuar yakni mengubah Jakarta Utara seperti Dubai.
"Jakarta ini kalau untuk kelas menengah ke atas sudah terlalu baiklah fasilitas dan sebagainya," tambah Pram.
Bacagub dan Bacawagub Jakarta Pramono Anung-Rano Karno menyapa warga saat car free day (CFD) di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (8/9/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Menseskab Presiden Jokowi itu mengatakan, justru yang harus mendapat perhatian, yakni masyarakat kelas menengah ke bawah. Banyak hal yang perlu dihidupkan lagi, seperti balai rakyat.
"Balai rakyat, rumah-rumah tradisional yang dulu ada kami akan hidupkan kembali, sehingga orang akan melakukan pernikahan di RT/RW enggak perlu lagi nyewa yang terlalu jauh, bisa menyewa balai rakyat yang murah," jelas dia.
Bacagub dan Bacawagub Jakarta Pramono Anung-Rano Karno menyapa warga saat car free day (CFD) di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (8/9/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Tak cuma itu, pemerintah bisa mengambil peran merenovasi rumah-rumah warga. Dengan begitu, warga bisa berkembang dari rumahnya sendiri.
ADVERTISEMENT
"Jadi sekali lagi kami mengatakan kami tidak akan melakukan hal-hal yang bersifat bombastis, 5 tahun tidak cukup untuk melakukan itu. Yang paling penting real. Contoh aja Giant Sea Wall, sudah ada sejak zaman Bang Yos sampai hari ini hampir 20 tahun enggak terwujudkan," jelas dia.
"Maka kami menganggap bahwa menyelesaikan program-program di bawah itu menjadi lebih penting termasuk hunian padat penduduk, transportasi di bawah kemudian rumah-rumah bedah rumah untuk perbaikan," ucap dia.