Pramono Bakal Perpanjang Jalur MRT di Jakarta: dari Monas sampai JIS

15 September 2024 2:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bakal calon gubernur Jakarta, Pramono Anung di DPC PDIP Jakarta Selatan, Cilandak, Sabtu (14/9/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bakal calon gubernur Jakarta, Pramono Anung di DPC PDIP Jakarta Selatan, Cilandak, Sabtu (14/9/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Bacagub Jakarta dari PDIP, Pramono Anung, bakal memperpanjang jalur mass rapid transit (MRT). Jalur MRT yang kini hanya ada sampai Monas, akan diperpanjang hingga Jakarta Internasional Stadium (JIS).
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Pramono dalam acara Konsolidasi Kader PDIP di GOR Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Sabtu (14/9).
Mulanya, Pramono mengapresiasi kinerja Anies Baswedan ketika menjabat sebagai Gubernur Jakarta yang telah membangun JIS.
"Yang baik dari Mas Anies contohnya JIS. Kita harus respect, hormat, JIS itu luar biasa," kata Pramono.
Ia lalu pernah mendiskusikan masalah JIS dengan Presiden Jokowi dan istrinya Iriana. Dalam perbincangan itu, ditemukan satu hal yang masih perlu diperbaiki: infrastruktur.
Suasana pembangunan jalur MRT Jakarta fase 2A CP 203 di terowongan bawah tanah Stasiun Kota, Jakarta, Kamis (11/7/2024). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
"Datang dan pergi ke JIS harus diperbaiki, maka kalau MRT satu tahun lagi sudah mentok sampai Monas, kita berkewajiban menyambungkan dari Monas ke JIS," jelas Pramono.
Menurut dia, jika hal itu bisa terlaksana, infrastruktur JIS akan setara dengan stadion di Eropa.
ADVERTISEMENT
"Kita kalau pergi ke Wembley Stadium, nonton konser atau sepakbola, kita berhenti itu di bawah stadion, naik ke atas sebentar sudah bisa nonton. Lah di sini kemarin Bruno Mars main, pulangnya pada naik ojek. Ojeknya habis, dua jam baru bisa nyampe ke tempat parkir mobil," ujar dia.
"Itu lah persoalan persoalan kita, maka saya benar-benar berjanji melanjutkan, meneruskan, menyelesaikan persoalan yang terbengkalai akibat ego sektoral yang dimiliki masing masing pemimpin. Menurut saya itu lebih penting," pungkasnya.