Pramono: Jadi PPSU Bisa Lulusan SD yang Penting Bisa Baca Tulis

6 Oktober 2024 20:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Pramono Anung (kanan) dan Rano Karno (kiri) mengikuti debat pertama pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (6/10/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Pramono Anung (kanan) dan Rano Karno (kiri) mengikuti debat pertama pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (6/10/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sesi kedua debat perdana Pilgub Jakarta 2024 lebih menarik. Di sisi ini visi-misi para paslon bisa ditimpali rivalnya.
ADVERTISEMENT
Awalnya panelis bertanya ke cagub nomor urut 01 Ridwan Kamil seputar ketimpangan gender. Bagaimana menghadirkan kesetaraan di Jakarta?
Ridwan Kamil membeberkan sejumlah program. Dari mulai sekolah untuk emak-emak hingga kredit tanpa bunga untuk mereka.
Di sesi ini cagub lain boleh menanggapi.
Cagub nomor urut 03 tampak tak menanggapi detail apa yang disampaikan RK. Ia lebih memilih menjelaskan program andalannya, salah satunya terkait PPSU (Penanganan Prasarana dan Sarana Umum) atau Pasukan Oranye.
"PPSU yang sekarang ini syaratnya SLTA akan kita potong jadi SD. Yang penting bisa baca dan menulis. Karena memang jadi persoalan bagi wanita, perempuan," kata Pramono di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Minggu (6/10).
"Mereka rata-rata lulusannya yang bekerja untuk level di bawah adalah di bawah SLTA," tutur dia.
ADVERTISEMENT
Kehidupan mereka menurutnya merupakan tugas negara dan Pemerintah Provinsi Jakarta. Penghasilannya pun minimal harus setara Upah Minimum Regional (UMR).
Selain soal PPSU, Pramono juga berjanji akan mengadakan job fair secara rutin di tingkat kecamatan.
"Secara konkret kami akan mengadakan yang namanya job fair yang telah kami sampaikan untuk tiga bulan sekali di kantor kecamatan. Tugas kantor kecamatan juga sekaligus jadi Balai Latihan Kerja terutama bagi wanita," tutur dia.