Pramono Janji Ubah Syarat Pasukan Oranye: Sekarang SLTA, Saya Kembalikan ke SD

14 September 2024 10:33 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bakal Calon Gubernur Jakarta Pramono Anung menjawab pertanyaan wartawan saat  peresmian relawan di Gedung Juang 45, Jakarta, Rabu (11/9/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bakal Calon Gubernur Jakarta Pramono Anung menjawab pertanyaan wartawan saat peresmian relawan di Gedung Juang 45, Jakarta, Rabu (11/9/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bacagub Jakarta Pramono Anung menegaskan komitmennya dalam menciptakan lapangan pekerjaan di Jakarta. Ia mengambil contoh pasukan oranye atau PPSU.
ADVERTISEMENT
Ia menilai, syarat menjadi pasukan oranye adalah lulusan SLTA atau SMA. Ia berjanji jika terpilih akan dikembalikan menjadi SD.
"Jadi saya akan melanjutkan yang begitu begitu yang kecil kecil, termasuk yang pasukan oranye. Yang sekarang ini tiba-tiba hilang karena dinaikkan syaratnya menjadi SLTA, saya akan kembalikan lagi SD pun boleh," kata Pramono kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (14/9).
"Karena apa? Yang dibutuhkan bukan pemikiran, tapi mau kerja," tambah dia.
Petugas PPSU berdiri di dekat proyek tanggul Kali Hek yang jebol di kawasan Kramat Jati, Jakarta, Senin (25/3/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) memindahkan kotak suara Pemilu 2024 ke Gelanggang Olah Raga Remaja Matraman, Jakarta Timur, Kamis (14/12/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Paslon PDIP ini juga berjanji akan membuka Balai Kota Jakarta untuk warga. Sehingga mereka yang akan mengeluhkan atau konsultasi masalah, bisa datang langsung.
"Termasuk Balai Kota dibuka kembali untuk siapa aja yang mau datang, mengeluh di Balai Kota tapi tetap dibuatkan laporan secara sistem, secara digital di mana saja yang tidak datang ke Balkot diperlakukan yang sama," kata Pramono.
ADVERTISEMENT
Pramono menekankan, dirinya mendukung penuh masyarakat kelas bawah Jakarta agar mendapat perlakuan yang sama seperti masyarakat kelas atas.
"Empati kita, keberpihakan kita kepada kelompok miskin kota dilanjutkan, jadi saya enggak akan di awang-awang, saya di bawah aja," tutup dia.