Pramono ke Ridwan Kamil: Mau Pindahkan Balai Kota ke Jakut, Apa Imajinasi Juga?

17 November 2024 21:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasangan Cagub dan Cawagub Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung serta Rano Karno menyampaikan visi misi disaksikan langsung oleh Cagub dan Cawagub Jakarta 3 saat debat ketiga Pilgub Jakarta 2024 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/11/2024). Foto: YouTube/ KPU PROVINSI DKI JAKARTA
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan Cagub dan Cawagub Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung serta Rano Karno menyampaikan visi misi disaksikan langsung oleh Cagub dan Cawagub Jakarta 3 saat debat ketiga Pilgub Jakarta 2024 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/11/2024). Foto: YouTube/ KPU PROVINSI DKI JAKARTA
ADVERTISEMENT
Adu gagasan sengit terjadi di debat ketiga Pilgub Jakarta 2024. Khususnya pada sesi tanya jawab antar pasangan calon.
ADVERTISEMENT
Mulanya, cagub nomor urut 3, Pramono Anung bertanya kepada paslon nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK)-Suswono.
Pramono bertanya soal wacana Ridwan Kamil yang memiliki ide untuk memindahkan pusat pemerintahan Pemprov Jakarta dari Jakarta Pusat ke Jakarta Utara.
Pramono juga menyinggung soal wacana RK saat masih menjabat sebagai Gubernur Jabar untuk melakukan hal serupa tapi tidak terealisasi.
“Kami ingin menanyakan apakah ini memang serius untuk dipindahkan? Karena IKN kan sebentar lagi, Jakarta bukan ibu kota lagi, dan di pusat pemerintahan Balai Kota, banyak sekali gedung-gedung yang akan menjadi kewenangan pemerintah Jakarta,” kata Pramono di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/11).
“Apakah perlu dipindahkan? Apakah ini juga bagian dari imajinasi yang dihadirkan oleh pasangan nomor satu?” Sambungnya.
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung dan Rano Karno menyampaikan visi misi saat mengikuti debat ketiga Pilgub Jakarta 2024 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/11/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Ridwan Kamil lantas menjawab ide-ide untuk memindahkan pusat pemerintahan itu adalah untuk menghadirkan keadilan tata ruang. Dia juga turut menanggapi terkait IKN yang disinggung Pram.
ADVERTISEMENT
“Kalau tadi ada yang tertawa, urusan imajinasilah, IKN itu datang dari imajinasi melalui sebuah keputusan politik yang mahal, yakni keputusan untuk pindah ke sana,” jawab RK.
“Sekarang, jika Jakarta mau mengurangi kemacetan, selain perluasan transportasi publik, mari kita benahi tata ruangnya. Salah satunya adalah dengan mengurangi pusat kantor pemerintahan di pusat kota,” tutur Ridwan Kamil menjawab pertanyaan Pramono.
Eks Gubernur Jabar itu menilai Jakarta Utara dipilih karena memiliki akses yang bagus serta memiliki lahan luas untuk pembangunan yang bisa diekspansi dengan bisnis maupun mendorong kemajuan Jakarta. Dia tak menampik bahwa hal tersebut adalah imajinasi.
“Jadi, IKN adalah imajinasi, dan wacana ini juga adalah imajinasi,” ujar RK.
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil dan Suswono bersiap saat mengikuti debat ketiga Pilgub Jakarta 2024 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/11/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Setelah RK menjawab, kembali giliran Pramono untuk menanggapi. Eks Sekretaris Kabinet era Jokowi ini menyebut bahwa dirinya yang lebih paham soal IKN.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, RK menjawab bahwa ide untuk memindahkan pemerintahan Jakarta dari Jakpus ke Jakut itu adalah bagian dari penawaran solusi pihaknya untuk mengatasi kemacetan, polusi hingga banjir.
“Ini solusi yang sangat teknokratis. Memang ada kebutuhan kepolitikan, kalau politik. Itulah kenapa saya bilang kita diskusikan dengan stakeholdernya,” kata RK.
“Imajinasi ini penting, tapi kan butuh proses politik. Di situlah dialog menjadi penting. Maka, dialog dan kolaborasi adalah kunci untuk mewujudkan visi misi lima tahun ke depan,” tutup RK.