Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Pramono Laporkan Kebocoran Dana Bank DKI ke Bareskrim: Sudah 3 Kali Terjadi
9 April 2025 16:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengakui ada kebocoran dana bermasalahnya sistem IT perbankan di Bank DKI. Setelah mencopot Direktur IT Bank DKI, Amirul Wicaksono, Pramono melaporkan kasus ini ke Bareskrim.
ADVERTISEMENT
“Kejadian di Bank DKI ini bukan pertama kali. Ini sudah ketiga kali. Dan kejadiannya hampir serupa. Di mana IT tidak dilaksanakan, tidak dijaga secara baik. Dan hal itu terlihat dari, terus terang ada kebocoran,” ujarnya di Balai Kota, Jakarta Pusat pada Rabu (9/4).
“Jumlah angkanya yang tahu direksi Bank DKI. Karena kejadiannya sudah tiga kali, maka saya memutuskan. Yang pertama, semuanya dilaporkan kepada Bareskrim,” sambungnya.
Selain melaporkan Amirul ke Bank DKI, Pram juga mengajak lembaga independen untuk melacak kebocoran dana bank milik pemerintah daerah itu.
“Kami sudah meminta kepada lembaga independen yang internasional. Nanti biar disebutkan oleh Direksi Bank DKI untuk melakukan audit, tracing, monitoring ke mana saja (dana mengalir),” ujarnya.
ADVERTISEMENT
“Dan untuk itu nanti tentunya selain Bank DKI, Bareskrim pasti akan segera mengetahui ini. Karena yang namanya apa pun tentang jejak digital uang lari ke mana saja dalam sistem sekarang pasti kelihatan,” sambungnya.
Selain Amirul, menurut Pram, akan ada anggota-anggota lain di jajaran IT Bank DKI yang akan diganti.
“Saya juga sudah meminta semua orang yang selama ini punya password dan PC di departemen itu semuanya diganti orang-orang baru yang dipilih oleh Direktur Utama yang sekarang,” ujar dia.
Pramono memastikan, walau ada kebocoran dana imbas gangguan sistem perbankan ini, tidak akan ada imbasnya kepada para nasabah.
“Sama sekali tidak ada dampak kepada nasabah. Karena yang diganggu itu adalah rekeningnya Bank DKI yang ada di Bank BNI. Sehingga dengan demikian sebenarnya kepada nasabah tidak ada gangguan sama sekali,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Gangguan sistem perbankan itu sendiri terjadi sejak 29 Maret 2025. Pada tanggal 30 Maret 2025 banyak nasabah yang mengeluh tak bisa melakukan transaksi.
Bank DKI memastikan bahwa apa yang terjadi bukanlah serangan hacker. Kini, sistem perbankan Bank DKI sudah kembali normal.