Pramono: Niat Prabowo Ajukan Proposal Ukraina Baik, Segera Dipanggil Jokowi

7 Juni 2023 9:46 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pramono Anung mendampingi Presiden Joko Widodo di Pameran "Membangun Indonesia" di Mall Neo Soho, Jakarta, Selasa (12/11/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pramono Anung mendampingi Presiden Joko Widodo di Pameran "Membangun Indonesia" di Mall Neo Soho, Jakarta, Selasa (12/11/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekretaris Kabinet Pramono Anung bicara terkait rencana Presiden Jokowi yang akan memanggil Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terkait proposal perdamaian Ukraina dan Rusia. Proposal perdamaian itu disampaikan Prabowo dalam konferensi keamanan tingkat tinggi Shangri-La Dialogue di Singapura.
ADVERTISEMENT
Pramono mengatakan, proposal perdamaian yang disampaikan Prabowo tersebut harus dilihat dalam perspektif positif. Dia yakin Prabowo bertujuan baik menyampaikan hal tersebut.
"Yang pertama apa yang disampaikan Menteri Pertahanan di dalam forum official yang kemudian mendapatkan tanggapan baik dari Ukraina maupun Rusia tentunya harus dilihat dalam perspektif yang positif. Saya yakin bahwa Pak Prabowo menyampaikan itu pasti dengan niat baik," kata Pramono di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (7/6).
Presiden Jokowi sendiri sempat berkunjung ke Ukraina dan Rusia beberapa waktu lalu. Menurut Pramono, dari kunjungan tersebut ada batasan yang menjadi pegangan dalam mengambil kebijakan dan pandangan.
Menhan Pranowo Subianto menerima kunjungan Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin. Foto: Kemhan RI
"Nah, karena turunan dari kebijakan yang sudah diambil oleh Presiden, kebetulan saya mendampingi ketika Presiden ke Ukraina maupun ke Rusia, itulah yang menjadi pegangan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Proposal perdamaian Prabowo tersebut memang melahirkan sikap berbeda, Ukraina menolak sementara Rusia menerimanya. Atas polemik yang terjadi, lanjut Pramono, Presiden Jokowi akan memanggil Prabowo ke Istana Negara.
"Nah, karena ini menjadi polemik di ruang publik, Presiden sudah menyampaikan beliau akan memanggil dan berdiskusi dengan pak Prabowo mengenai hal tersebut," pungkasnya.
Proposal Perdamaian Dibuat Prabowo
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyatakan, proposal itu dibuat sendiri oleh Prabowo, bukan olehnya.
"Itu dari Pak Prabowo sendiri. Tapi saya belum bertemu dengan Pak Prabowo. Ini nanti mungkin hari ini atau besok akan saya undang untuk minta penjelasan apa yang Pak Menhan sampaikan," ucap Jokowi di Sekolah Partai PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/6).
ADVERTISEMENT
Dalam proposal yang diajukan oleh Prabowo itu, ada sejumlah poin yang dianggap bisa membantu mengakhiri perang antara Ukraina dan Rusia.
Misalnya seperti gencatan senjata, membangun zona demiliterisasi mundur sejauh 15 km dari posisi terdepan masing-masing pihak, dan menyelenggarakan referendum baru di beberapa wilayah yang diperebutkan untuk memungkinkan warga di sana menentukan nasibnya sendiri.
Zona demiliterisasi ini, kata Prabowo, harus diamati dan dipantau pasukan penjaga perdamaian PBB. Dia juga menambahkan, referendum PBB harus diadakan untuk memastikan secara objektif keinginan mayoritas penduduk di wilayah yang disengketakan.