Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Pramono-Rano Minta Maaf soal Satpol PP Bubarkan Aksi Kamping di Depan DPR
10 April 2025 18:56 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno merespons aksi Satpol PP yang membubarkan aksi kamping di depan DPR RI. Aksi tersebut dilakukan Koalisi Masyarakat Sipil.
ADVERTISEMENT
Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim, mengatakan Pemprov DKI Jakarta telah memperingatkan jajaran Satpol PP DKI secara menyeluruh untuk belajar dari kejadian itu. Jangan sampai terulang di masa depan.
"Atas nama Gubernur kami mohon maaf atas kejadian ini. Gubernur telah mengevaluasi, menegur jajaran pimpinan terkait," kata Chico kepada wartawan, Kamis (10/4).
Chico menekankan, Pemprov DKI Jakarta terus berkomitmen dalam memperbaiki tata cara penanganan jika hal serupa kembali terjadi.
Penanganan demo nantinya, akan mengedepankan dialog dibanding tindakan represif.
"Berkomitmen agar aparat Pemprov memperbaiki cara penanganan dan mengedepankan dialog. Terkait cara-cara penanganan yang di luar prosedur akan dipastikan ada sanksi," kata Chico.
Pembubaran tersebut terjadi pada Rabu (9/4) sore. Akun X @barengwarga yang ikut dalam aksi damai menolak RUU TNI tersebut menyebut pembubaran itu dilakukan secara paksa oleh anggota Satpol PP.
ADVERTISEMENT
Satpol PP DKI sudah menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan di depan DPR. Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, mengatakan pihaknya akan mengedepankan pendekatan dialogis dalam menangani aksi demo di masa mendatang. Ia juga ikut meminta maaf atas kejadian tersebut.
"Kami menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa yang terjadi dalam aksi di DPR pada Rabu sore. Kami akan lebih mengedepankan dialog untuk menangani situasi serupa," kata Satriadi.
Satriadi menambahkan, ke depan, Satpol PP akan berusaha lebih baik lagi, termasuk dalam menangani aksi unjuk rasa. Ia menyebut pendekatan dengan cara dialog menjadi prioritas utama agar situasi tetap kondusif dan aspirasi masyarakat tetap tersampaikan tanpa menimbulkan gesekan.
"Pendekatan humanis dan komunikatif akan kami jadikan standar dalam setiap pengamanan. Kami ingin memastikan bahwa hak menyampaikan pendapat di muka umum tetap terjaga, sejalan dengan ketertiban umum dan kenyamanan masyarakat luas," tutur dia.
ADVERTISEMENT