Pramono Singgung Giant Mangrove Wall: Lihat Bagaimana Pulau Pari Sekarang

5 Februari 2025 11:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung  menyampaikan sambutan saat menghadiri syukuran kemenangan Pilgub Jakarta 2024, di Jimbaran Resto Ancol, Jakarta Utara, Jumat (31/1/2025). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung menyampaikan sambutan saat menghadiri syukuran kemenangan Pilgub Jakarta 2024, di Jimbaran Resto Ancol, Jakarta Utara, Jumat (31/1/2025). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung menanam mangrove di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara. Di sana, dia juga menyinggung soal Giant Sea Wall yang jadi salah satu solusi penanganan banjir dan abrasi di Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Saya serius untuk lebih mengembangkan [mangrove]. Giant Sea Wall-nya tetap, tapi di atasnya ada mangrove. Maka saya menyebutnya menjadi Giant Mangrove Wall. Kenapa itu harus dilakukan? Karena memang mau tidak mau, suka tidak suka, kita yang membutuhkan mangrove," kata Pramono di lokasi Rabu (5/2).
Pramono mengatakan, Giant Sea Wall memang jadi salah satu solusi yang tengah dijalankan pemerintah untuk penanganan banjir. Pemprov Jakarta juga mendapat tugas menyelesaikan itu bersama Pemerintah Pusat.
"Nah di Jakarta sendiri, kenapa mangrove ini menjadi penting? Walaupun pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah Jakarta, sudah ada yang namanya Giant Sea Wall. Ada bagian Jakarta, kurang lebih 11,2 kilometer nantinya yang sekarang sedang mulai dilakukan pembangunannya untuk Giant Sea Wall ini," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Pembangunan Tanggul Laut (Giant Sea Wall) Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Politikus senior PDIP itu mengatakan, mangrove bisa jadi solusi jangka panjang. Memang tak banyak yang sadar, tapi Jakarta punya contoh nyata bagaimana abrasi itu ada.
"Penurunan permukaan tanah di Jakarta ini sekitar kurang lebih 5 cm per tahun. Abrasi terjadi di pantai utara. Apa yang terjadi di Pulau Pari, yang saya terus terang belum tahu secara detail, tetapi kan di sana juga ditanam mangrove, kemudian mengalami kerusakan. Ini dampaknya besar bagi pulau tersebut," tutur dia.
Karena itu, Pramono meminta segala kegiatan tentang mangrove harus terus dijaga. Data KLH menunjukkan dalam 30 tahun terakhir 50% hutan mangrove rusak.
"Yang paling penting tadi saya dapat laporan dari Kepala Dinas, di sini 200 hektare harus dirawat dengan baik. Karena ini akan memberikan menjadi buffer, menjadi pelindung, menjadi penyangga dari proses abrasi, proses penurunan permukaan, dan sebagainya-sebagainya di Jakarta," ucap dia.
ADVERTISEMENT