Pramono Tanya soal Disneyland, RK Jawab Jakarta Butuh Wisata Kelas Dunia

27 Oktober 2024 21:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paslon nomor urut 01 Ridwan Kamil-Suswono dan Paslon nomor urut 03 Pramono Anung-Rano Karno saat Debat Kedua Pilgub Jakarta di City Beach International Stadium (BCIS) Ancol, Jakarta, Minggu (27/10/2024). Foto: YouTube/ KPU PROVINSI DKI JAKARTA
zoom-in-whitePerbesar
Paslon nomor urut 01 Ridwan Kamil-Suswono dan Paslon nomor urut 03 Pramono Anung-Rano Karno saat Debat Kedua Pilgub Jakarta di City Beach International Stadium (BCIS) Ancol, Jakarta, Minggu (27/10/2024). Foto: YouTube/ KPU PROVINSI DKI JAKARTA
ADVERTISEMENT
Debat Pilgub Jakarta menghadirkan sesi saling bertanya antarpaslon. Paslon nomor urut 3, Pramono Anung mendapat giliran untuk bertanya pada paslon nomor urut 1, Ridwan Kamil atau Kang Emil.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan tersebut, Pramono bertanya soal integritas Ridwan Kamil. Ia menyinggung soal wacana pembangunan wahana layaknya Disneyland yang akan dibangun di Cikarang pada saat era kepemimpinannya di Jawa Barat yang tidak terwujud dan dibawa pada saat jadi calon di Pilgub Jakarta.
“Dulu pas 2018 Kang Emil pernah menyampaikan akan membangun Disneyland di Cikarang, sekarang Kang Emil ketika menjadi calon gubernur di Jakarta menyampaikan akan membangun Disneyland di Pulau Seribu. Sebetulnya akan dibangun di Cikarang atau di Pulau Seribu?” Tanya Pram kepada Emil dalam debat yang diselenggarakan di Beach City International Stadium, Ancol pada Minggu (27/10).
Emil lantas menjawab bahwa dalam mewujudkan janji kampanye ada dua hal yang menjadi pertimbangan, yakni political will dan business deal. Ia mengatakan, tugas seorang pemimpin adalah berimajinasi.
ADVERTISEMENT
“Tapi yang penting itu berusaha. Karena seburuk-buruknya pemimpin adalah yang tidak mau berimajinasi, tidak mau berusaha setelah terpilih hanya duduk diam untuk cari aman di pemilihan lima tahun selanjutnya,” ujar Emil.
Lebih lanjut, Emil mengatakan pihaknya akan mengusulkan membuat social economic zone untuk membuat taman bermain yang bisa meningkatkan devisa.
“Saya sudah bertemu dengan beberapa pihaknya yang mengatakan sangat visible, sehingga devisa bisa datang atau istilah Indef disebut dengan taman tertutup, Mas Pam, jadi berbayar agar devisa masuk,” ujarnya.
Emil mengatakan, dengan cara tersebut, maka Ancol harus naik kelas. Kata dia, bahasa yang mudah disampaikan ke publik adalah dengan menyamakannya dengan taman hiburan tersohor di dunia.
“Bahasa destinasi global kelas dunia, Universal Studio, Disneyland, Globalfilis Dubai, itulah yang bahasanya yang dimengerti oleh pihak-pihak internasional,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT