Prancis Ancam Serang Suriah Jika Assad Terbukti Pakai Senjata Kimia

14 Februari 2018 11:13 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Emmanuel Macron, Presiden Prancis. (Foto: AP Photo/Francois Mori, Pool)
zoom-in-whitePerbesar
Emmanuel Macron, Presiden Prancis. (Foto: AP Photo/Francois Mori, Pool)
ADVERTISEMENT
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengancam akan menyerang Suriah jika rezim Bashar al-Assad terbukti masih menggunakan senjata kimia. Padahal lima tahun lalu Assad berjanji akan memusnahkan seluruh senjata kimia mereka setelah diancam serang oleh Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Dikutip Reuters, Rabu (14/2), ancaman Macron ini senada dengan ucapannya pada Mei tahun lalu. Ketika itu, Macron mengatakan penggunaan senjata kimia oleh Assad adalah "garis batasannya".
Jumat lalu, Macron juga telah menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengutarakan keprihatinannya atas laporan penggunaan gas klorin oleh Assad untuk menyerang warga sipil.
"Soal senjata kimia, saya telah menetapkan batasannya dan saya menegaskan kembali batasan itu," kata Macron.
"Jika kami punya bukti adanya senjata kimia yang dimaksudkan dalam perjanjian, kami akan menyerang tempat senjata itu dibuat," tegas dia lagi.
Pemerintah Suriah berulang kali membantah menggunakan senjata kimia, kendati berbagai laporan bermunculan. Beberapa pekan terakhir dilaporkan, Suriah kembali menggunakan senjata kimia jenis gas klorin terhadap warga sipil di Ghouta dan Idlib.
ADVERTISEMENT
"Saat ini, angkatan bersenjata kami belum memastikan apakah itu senjata kimia, seperti yang tercantum dalam perjanjian, telah digunakan terhadap masyarakat sipil," kata Macron.
Suriah menandatangani perjanjian internasional soal pelarangan senjata dan mengizinkan lembaga asing untuk memusnahkan pasokan gas beracun mereka pada 2013.
Perjanjian diteken Assad setelah AS mengancam serang Suriah yang telah membunuh 1.500 orang, kebanyakan anak-anak, dengan senjata kimia, di Ghouta.