Prancis Minta Warganya di Negara Muslim Berhati-hati, Termasuk Indonesia

28 Oktober 2020 1:55 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Menara Eiffel, Prancis di musim dingin. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Menara Eiffel, Prancis di musim dingin. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Prancis mengeluarkan edaran kepada seluruh warganya yang ada di negara dengan mayoritas beragama Islam.
ADVERTISEMENT
Seluruh warga Prancis diminta untuk waspada dan berhati-hati terkait buntut peristiwa ditampilkannya kartun Nabi Muhammad oleh seorang guru bernama Samuel Paty.
Dikutip dari Reuters, Rabu (28/10), Kementerian Luar Negeri Prancis meminta warganya yang ada di Indonesia, Bangladesh, Irak dan Mauritania untuk menjauh dari aksi protes apa pun atas kartun tersebut. Mereka juga menghindari pertemuan publik.
“Direkomendasikan untuk melakukan kewaspadaan terbesar, terutama saat bepergian, dan di tempat-tempat yang sering dikunjungi oleh wisatawan atau komunitas ekspatriat,” kata Kemlu Prancis.
Orang-orang berkumpul di Place de la Republique di Paris, untuk memberi penghormatan kepada Samuel Paty. Foto: Charles Platiau/Reuters
Dalam kasus ini, Paty menampilkan foto karikatur Nabi Muhammad kepada muridnya. Paty kemudian dipenggal oleh pria Chechnya setelah menunjukkan gambar Nabi ke muridnya.
Presiden Prancis Emmanuel Macron kemudian mengatakan aksi pemenggalan itu sebagai aksi terorisme. Macron juga mengaitkan Islam dengan terorisme, Muslim dengan separatisme, dan Islam adalah agama yang mengalami krisis di dunia. Macron juga membiarkan penampilan kartun Nabi di gedung-gedung.
ADVERTISEMENT
Hal itu kemudian memicu kecaman dari negara-negara mayoritas Islam seperti Indonesia, Turki, Arab Saudi, dan Iran.
Kemlu sendiri telah memanggil Dubes Prancis untuk Indonesia dan menyampaikan kecaman tersebut.
"Dalam pertemuan tersebut, disampaikan kecaman terhadap pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam," ucap jubir Kemlu Teuku Faizasyah.
Macron sendiri telah mengegasakan dirinya tidak akan menyerah dalam menyikapi masalah ini.
"Kami akan selalu berpihak pada martabat manusia dan nilai-nilai universal," kata dia.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: