Prancis Perketat Prokes Corona, Wajibkan Paspor Kesehatan di Museum dan Bioskop

21 Juli 2021 19:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Museum Louvre di Paris kembali dibuka. Foto: Reuters/Sarah Meyssonnier
zoom-in-whitePerbesar
Museum Louvre di Paris kembali dibuka. Foto: Reuters/Sarah Meyssonnier
ADVERTISEMENT
Para pengunjung museum, bioskop, dan kolam renang di Prancis kini wajib mempersiapkan paspor kesehatan sebelum bertolak ke tempat tujuan. Mereka yang tidak membawa, tak akan diizinkan masuk.
ADVERTISEMENT
Paspor kesehatan yang dimaksud adalah kode QR atau dokumen cetak yang berisi sertifikat vaksinasi COVID-19 atau hasil negatif tes corona.
Kebijakan yang berlaku efektif mulai Rabu (21/7) di seluruh Prancis itu mengejutkan masyarakat Prancis, karena dianggap terlalu mendadak.
“Saya sangat marah… saya tidak tahu soal peraturan itu,” ujar Nelly Breton, seorang warga Prancis yang tak diizinkan masuk ke Museum Louvre, Kota Paris.
“Tetapi setelah itu, saya menenangkan diri saya dan memahami adanya alasan kesehatan di balik ini,” lanjut dia, seperti dikutip dari Reuters.
Kepala Keamanan Museum Louvre, Servane de Landsheer, mengatakan, situasi pemeriksaan paspor pada hari pertama berjalan dengan baik. Sebagian besar pengunjung telah mempersiapkan dokumen mereka, dan mereka yang tidak membawa bersedia untuk dites corona.
ADVERTISEMENT
Aplikasi kesehatan digital #TousAntiCovid. Foto: DAMIEN MEYER / AFP
Dengan adanya kebijakan baru ini, para pemegang paspor dapat melepas masker begitu mereka masuk ke ruangan, kecuali para pemilik atau pelaku usaha menerapkan kebijakan yang berbeda.
Paspor ini sebelumnya hanya diperlukan untuk memasuki festival berskala besar atau untuk memasuki klub malam.
Tetapi mulai bulan Agustus, warga akan diwajibkan membawa paspor ini untuk masuk ke restoran dan bar, serta sebagai persyaratan perjalanan kereta jarak jauh dan penerbangan.
Pemerintah Prancis memperketat prokes mereka ini untuk menekan laju penularan virus yang tengah melonjak secara signifikan.
Keputusan ini diambil oleh Perdana Menteri Jean Castex usai Prancis mencatat penambahan kasus harian hingga 18 ribu pada Senin (21/7).
Cara ini juga dianggap efektif untuk mengajak warga Prancis agar mau divaksinasi.
ADVERTISEMENT
Tetapi, demonstrasi warga Prancis yang menolak kebijakan ini tak terbendung. Pada akhir pekan lalu, lebih dari 100 ribu orang di penjuru Prancis memprotes aturan yang dianggap melanggar kebebasan mereka ini.