Prancis Terapkan Pembatasan Ketat Mulai 3 Januari 2022 Akibat Lonjakan COVID-19

28 Desember 2021 3:06 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang warga menggunakan vending machine yang menjual masker, hidroalkohol, dan sarung tangan yang dipasang di alun-alun di Jeumont, Prancis. Foto: REUTERS/Pascal Rossignol
zoom-in-whitePerbesar
Seorang warga menggunakan vending machine yang menjual masker, hidroalkohol, dan sarung tangan yang dipasang di alun-alun di Jeumont, Prancis. Foto: REUTERS/Pascal Rossignol
ADVERTISEMENT
Prancis dilanda badai kasus COVID-19 di penghujung 2021. Bahkan pada Sabtu (25/12), penambahan kasus harian di Prancis mencapai 104.611 hanya dalam 24 jam.
ADVERTISEMENT
Lonjakan kasus harian itu membuat masyarakat khawatir pemerintah akan kembali menerapkan pembatasan ketat.
Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengatakan, meski kini dilanda lonjakan kasus COVID-19, mereka tidak menerapkan jam malam khususnya saat malam tahun baru.
Dikutip dari Reuters, Selasa (28/12), meski tidak ada jam malam, Pemerintah Prancis mulai pekan depan atau Senin 3 Januari 2021, mereka akan kembali menerapkan pembatasan ketat.
Selama 3 minggu, semua pertemuan publik akan dibatasi. Pertemuan di dalam ruangan hanya boleh diikuti 2.000 orang dan pertemuan di luar ruangan hanya 5.000 orang.
Sedangkan dalam transportasi publik, aktivitas makan dan minum juga dilarang. Para pekerja juga diwajibkan bekerja melalui rumahnya masing-masing paling tidak 3 hari dalam seminggu.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Prancis mewajibkan penggunaan masker bagi masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan khususnya di pusat kota.
"Saya tau rasanya, ini seperti film yang tak ada habisnya, tapi setahun lalu kami memulai kampanye soal vaksinasi, hingga akhirnya kami bisa menjadi salah satu negara paling banyak divaksinasi di dunia," ucap Castex.
Presiden Wilayah Ile de France Valerie Precresse dan Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengikuti penghormatan kepada guru sejarah berusia 47 tahun Samuel Paty, yang dipenggal pada 16 Oktober lalu. Foto: Elko Hirsch/ Reuters
Terkait kasus COVID-19 di Prancis, tercatat kini jumlah kasus positif mencapai 9.116.068 orang di mana 122.642 di antaranya meninggal dunia. Sementara pasien sembuh 7.805.930 orang.
Lebih lanjut, terkait kasus aktif kini mencapai 1.187.496 orang. Sedangkan jumlah pasien rawat inap di rumah sakit sebanyak 3.254 orang.