Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
29 Ramadhan 1446 HSabtu, 29 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Prarekonstruksi Kematian Mahasiswa UKI: 70 Adegan, Kesaksian Tak Sesuai
26 Maret 2025 19:48 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Polisi menggelar prarekonstruksi kasus kematian Khenza Walewangko (22) di kampus UKI, Jakarta Timur, Rabu (26/3). Rekonstruksi itu memperagakan sekitar 70 adegan.
ADVERTISEMENT
Prarekonstruksi dimulai pukul 14.00 WIB. Kegiatan itu selesai pukul 17.11 WIB setelah adegan nomor 50 dilakukan.
Adegan terakhir itu menunjukkan Khenza dibawa dengan motor oleh satpam kampus ke IGD RS UKI.
"Bapak Ibu sudah melihat sendiri rekonstruksi yang dilakukan sebanyak 50, kalau penomorannya 50, tapi ada A, B, C. Jadi kalau kami tadi hitung lebih dari 50, sekitar 70-an adegan yang terkait dengan kasus ini," ujar Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly dalam konferensi pers kegiatan itu.
Keterangan Saksi S
Polisi menemukan ada keterangan saksi S yang tidak sesuai dengan hasil prarekonstruksi. Maka itu polisi masih akan mendalaminya.
"Karena dia menyatakan bahwa si korban dipukul, saksi yang lain bilang tidak. Itu yang tidak bersesuaian dengan keterangan saksi yang lain. Hanya 1 saksi yang bilang seperti itu, sudah pendalaman lagi, tapi tidak bisa meyakinkan kita," ujar Nicolas.
ADVERTISEMENT
Saat prarekonstruksi saksi S sempat berdebat dengan polisi. Peristiwa itu terjadi saat adegan 41.
S awalnya mengaku melihat Khenza dipukul setelah dibawa keluar halaman depan gedung FISIP UKI. Tapi, saat prarekonstruksi saksi yang lain menerangkan tidak ada pemukulan. Posisi S juga terhalang sehingga tak bisa melihat jelas posisi terakhir korban, yang ada di pagar.
"Saya enggak keliatan karena dihalangi ini kan," ujar S saat prarekonstruksi.
S pun sempat berdebat dengan Kapolres Metro Jaktim Kombes Nicolas.
"Dari sana, dari situ, dari situ lagi. Tadi bilang, tadi bilang di dalam lihat," kata Nicolas.
Sekilas soal Kasus
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi sebelumnya mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (4/3) sekitar pukul 19.40 WIB, di taman perpustakaan kampus UKI, Cawang, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
Ade mengatakan, menurut keterangan saksi, sesaat sebelum kejadian sekitar pukul 16.30 WIB, korban bersama kedua temannya tengah minum miras jenis arak Bali.
"Kemudian sekitar pukul 17.00 WIB saksi E ingin membeli minuman Arak Bali kembali, dan bertemu dengan korban di pintu keluar kampus UKI dan bertanya pada saksi E 'mau ke mana?' kemudian saksi menjawab 'mau beli Arak Bali'. Kemudian saksi dan korban pergi bersama dengan berjalan kaki untuk membeli minuman di sebuah toko minuman," jelas Ade.
Usai membeli minuman, korban dan rekan-rekannya yang berjumlah 6 orang minum-minum di taman perpustakaan kampus. Tiba-tiba pukul 18.00 WIB terjadi cekcok mulut yang belum diketahui penyebabnya.
Namun cekcok mulut itu segera mereda, dan mereka kembali minum-minum.
ADVERTISEMENT
"Sekitar pukul 19.30 WIB korban terjadi cekcok mulut kembali yang kemudian dilerai oleh pihak security kampus. Kemudian saksi memapah korban ke arah pintu keluar. Dan pada saat di pintu keluar, saksi tinggal karena mengira korban akan mengambil sepeda motornya untuk pulang," kata Ade.
Korban ternyata tak langsung pulang. Namun berteriak sambil menggoyangkan pagar hingga terjatuh.
"Pada saat saksi kembali ke arah saung, ternyata korban tidak mengarah ke sepeda motornya melainkan ke arah pagar sambil berteriak dan mengoyak-ngoyak pagar sampai akhirnya korban terjatuh bersama dengan pagar ke arah depan," jelas Ade.
Saat saksi menghampiri korban, saat itu korban telah diangkat oleh orang tak dikenal dengan kondisi muka dan hidung yang mengeluarkan darah.
ADVERTISEMENT
"Kemudian korban diangkat oleh seseorang yang tidak saksi kenal dengan kondisi muka dan hidung yang mengeluarkan darah yang kemudian dibawa ke IGD RS UKI, Cawang, Jakarta Timur," kata Ade.