Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Pratikno Hadir di Munas yang Tetapkan JK Ketum PMI: Pemerintah Inginnya Solid
10 Desember 2024 12:24 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Musyawarah Nasional (Munas) ke-22 Palang Merah Indonesia (PMI) telah menetapkan Jusuf Kalla sebagai Ketua Umum PMI periode 2024-2029. JK terpilih berkat dukungan dari peserta Munas yang melebihi 50% dari jumlah utusan yang berhak hadir.
ADVERTISEMENT
Menurut aturan PMI, apabila ada bakal calon dukungannya lebih dari 50%, maka calon tersebut dapat ditetapkan secara aklamasi sebagai ketua umum. Ini merupakan kali keempat JK memimpin PMI.
Dalam Munas yang berlangsung di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin (9/12) turut hadir Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia Muhaimin Iskandar, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Pratikno berharap dengan adanya Ketum PMI dan kepengurusan baru, organisasi tersebut dapat semakin solid. Sehingga tidak ada lagi perpecahan yang membelah dua pihak.
“Pemerintah sangat ingin PMI itu solid,” ucap Praktino usai menghadiri rapat Antisipasi Cuaca Jabodetabek, di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Selasa (10/12).
Pratikno mengakui pemerintah sangat terbantu dengan kehadiran PMI termasuk dalam penanggulangan bencana alam. Bahkan pemerintah ingin terus bekerja sama dengan PMI ke depannya.
ADVERTISEMENT
“Jadi pemerintah ini sangat terbantu dengan PMI ya, pemerintah sangat ingin bekerja sama dengan PMI,” ucapnya.
Pratikno turut menyinggung bahwa dalam organisasi sangat penting menjunjung demokrasi.
Adapun mengenai Agung Laksono yang mendaftarkan kepengurusannya ke Kemenkum, Pratikno memilih untuk menyerahkan keputusannya ke kementerian yang dipimpin politikus Gerindra, Supratman Andi Agtas.
“Kalau masalah legalitas kepengurasan itu masalah Kemenkumham,” ujar Pratikno yang dikenal dekat dengan eks presiden Jokowi ini.
Agung Bikin Munas PMI Tandingan
Agung Laksono menggelar munas sendiri bersama pendukungnya pada Minggu (8/12) di Hotel Sultan, Jakarta. Agung mengeklaim pihaknya telah memenangkan lebih dari 20 persen suara dukungan dari para anggota PMI sesuai dengan ketentuan pada AD/ART, yakni sebanyak 240 dari 392 anggota yang hadir.
ADVERTISEMENT
Agung sendiri menjabat sebagai Ketua Pengawas Komite Donor Darah Indonesia (KDDI). Pada akhir November, KDDI berusaha mengundang PMI daerah untuk ke Jakarta guna mendukung Agung Laksono. Disediakan uang saku dan biaya pulang-pergi. Ini kemudian memunculkan isu politik uang.
JK menilai bahwa munas yang digelar Agung tersebut ilegal serta termasuk dalam pengkhianatan.
“Sudah dilaporkan ke polisi, bahwa tindakan ilegal dan melawan hukum, karena tidak boleh begitu,” kata JK usai menghadiri Munas ke-22 PMI, di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Senin (9/12).
Agung Ingin Suasana Pembaruan di PMI
Agung dan JK sama-sama kader Golkar dan berpengalaman menduduki jabatan publik.
Lalu apa komentar Agung dipolisikan oleh JK?
"Kalau laporan ke kepolisian siapa saja bisa. Jadi, tentang hal itu ya, terserah masing-masing saja, karena ini kan bukan masalah perkara kriminal atau pidana, melainkan masalah-masalah yang berhubungan dengan organisasi," tuturnya pada Senin (9/12) dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
Agung Ingin Pembatasan Jabatan Ketum dan Transparansi Aset
Agung menjelaskan alasan dirinya ingin memimpin PMI, salah satunya yakni menginginkan ada suasana pembaruan di dalam keanggotaan PMI sekaligus aturan-aturannya.
"Itu bukan hanya ganti orangnya saja, melainkan juga aturan-aturannya. Aturan kita itu agak mundur, dulu misalnya di Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) itu dibatasi masa jabatan itu dua kali, tiba-tiba dihilangkan, nah ini harus dikejar dan diubah," ujar Agung .
"Perubahan AD/ART itu tentu tidak memberikan edukasi kepada publik juga, dan tidak sejalan dengan semangat reformasi, jadi kami kembalikan lagi, lalu harus ada transparansi dalam pengelolaan aset, pengelolaan keuangan, saya kira hal ini yang saya akan lakukan" kata Agung.
ADVERTISEMENT