Pratikno: Pemerintah Modifikasi Cuaca Kurangi Hujan di Akhir Tahun

19 Desember 2024 13:40 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pratikno di kediaman Presiden Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pratikno di kediaman Presiden Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, mengatakan pemerintah tengah mempersiapkan diri mengantisipasi bencana hidrometeorologi di akhir tahun ini.
ADVERTISEMENT
"Memang dalam ramalan BMKG itu ada kenaikan suhu air laut yang mengakibatkan hujan angin, bahkan juga petir di beberapa wilayah. Jadi, kemarin saya juga rapat koordinasi di Jawa Timur untuk penanganan bencana hidrometeorologi itu. Nanti besok pagi juga di Semarang, di Jawa Tengah, untuk penanganan hidrometeorologi," kata Pratikno di UGM, Kamis (19/12).
Mantan Rektor UGM itu mengatakan pemerintah mencoba mengurangi volume hujan dengan merekayasa cuaca.
"Intinya bahwa satu, kita pemerintah mencoba berusaha untuk mengurangi volume hujan yang begitu ekstra luar biasa berat di daratan. Oleh karena itu, ada TMC (teknologi modifikasi cuaca), ada rekayasa cuaca agar air mendung-mendung itu banyak diturunkan di laut sebelum masuk ke daratan," katanya.
Rekayasa cuaca ini akan dilakukan di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Di Sulawesi Selatan juga hal ini akan dilakukan.
ADVERTISEMENT
"Itu yang pertama, tapi lebih dari itu, kami juga minta kepada pemda, makanya kami mengundang pemda-pemda juga kabupaten kota agar segera mengecek infrastruktur fisik. Jangan sampai ada got, drainase yang tersumbat dan lain-lain," katanya.
"Terus, early warning system dicek, betul semuanya. Kemudian, sosialisasi ke masyarakat, bahwa masyarakat juga harus siaga dan lebih itu juga segera menyiapkan SDM ya, para petugas, polisi, badan bencana daerah tentara, birokrat, organisasi-organisasi sosial, untuk segera mensosialisasikan ke masyarakat bahwa memang ada risiko ini dan kita agar kita semuanya siap," jelasnya.
Jalur-jalur yang kerap digunakan dalam liburan Nataru juga diantisipasi oleh pemerintah, menghindari adanya bencana. Termasuk apabila ada ombak besar.
"Makanya kita juga sudah antisipasi kemungkinan jalur-jalur Nataru, Natal dan tahun baru, penyeberangan, itu seandainya ombak besar, kita sudah antisipasi itu juga menggunakan kapal yang lebih besar dan lain-lain. Kita juga memberikan penekanan memang jalur Nataru harus lebih disiapkan lebih lebih serius lah," pungkasnya.
ADVERTISEMENT