Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Pratikno: PR Mendikdasmen dkk Sangat Berat, Anak-anak Sudah Masuk Abad 25
29 April 2025 11:15 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno, memberikan sambutan dalam acara Konsolidasi Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2025 di Pusdiklat Kemendikbud, Depok, Selasa (29/4).
ADVERTISEMENT
Pratikno mengatakan, tugas Mendikdasmen Abul Mu'ti dan jajaran sangat berat. Sebab harus memikirkan pendidikan anak-anak.
"Jadi PR-nya Pak MendikDasmen dan kawan-kawan sangat berat. Karena harus memikirkan anak-anak dengan talenta hebat untuk menjadi kompetitif di tingkat global, di satu sisi. Tetapi juga harus menarik yang jauh berada di bawah itu untuk bisa mendapatkan akses pendidikan yang paling standar sekalipun," kata Pratikno.
Pratikno menjelaskan, pemikiran anak-anak sudah jauh ke depan. Bahkan, ia menyebut, pola pikir anak sekarang sudah masuk abad 25 atau 4 abad lebih maju dibandingkan sekarang.
"Jadi Indonesia ini kan kalau dipikir-pikir ada yang sudah abad 25, sekarang abad berapa ya? 21 ya? Tapi anak-anak kita ini sudah ada yang masuk ke abad 25, luar biasa, sudah melompat. Tetapi juga banyak sekali yang masih di bawah," ucap Pratikno.
ADVERTISEMENT
"Oleh karena itu, kuncinya inklusivitas, aksesibilitas dan kualitas harus tetap dilakukan," tutur dia.
Eks Mensesneg era Jokowi ini mengatakan, pendidikan harus terus 'dimainstreamkan'. Jangan sampai pendidikan anak-anak diabaikan karena ini menjadi kunci keberhasilan Indonesia ke depan.
"Kualitas pendidikan, aksesibilitas pendidikan adalah kunci utama. Kita harus terus menerus. Dan tantangannya semakin berat, menghadapi perkembangan teknologi, berbagai macam disrupsi. Tantangan maksudnya, dunia pendidikan tinggi kita ini kan yang lapis atas, harus berkompetisi di tingkat global, yang lapis bawah, bahkan tidak mampu untuk sekolah," ucap Pratikno.
"Jadi Bapak-Ibu ini adalah tugas mulia, tugas yang sangat berat. Dan oleh karena itu harus dilakukan bersama-sama," tutur dia.