Pratikno: Prabowo Tidak Tenang, Minta Diupdate Soal Erupsi Gunung Lewotobi

12 November 2024 23:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana rapat penanggulangan bencana erupsi Gunung Lewotobi di Graha BNPB dengan pengerahan oleh Presiden Prabowo Subianto melalui video confrence pada Selasa (12/11/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana rapat penanggulangan bencana erupsi Gunung Lewotobi di Graha BNPB dengan pengerahan oleh Presiden Prabowo Subianto melalui video confrence pada Selasa (12/11/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas melalui video conference bersama beberapa Menteri Kabinet Merah Putih, Kepala BNPB, Kapolri dan Panglima TNI untuk membahas penanggulangan erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
ADVERTISEMENT
Usai rapat tersebut, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno mengungkap, Prabowo minta update terkini dari penanganan bencana. Pratikno bisa merasakan, Prabowo tak tenang karena tengah berada di luar negeri.
“Pak presiden ingin memperoleh update juga, karena beliau merasa berada di luar negeri sementara mendapatkan berita tentang adanya bencana, saya bisa membayangkan beliau tentu saja tidak tenang gitu ya,” tutur Pratikno, di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (12/11).
Saat video conference, jajaran Menteri Kabinet Merah Putih pun menyampaikan penanganan yang sudah dilakukan. Termasuk perencanaan rehabililtasi hingga rekonstruksi.
"Kami laporkan juga tentang bagaimana penanganan pasca bencana. Jadi, walaupun bencana belum selesai, tetapi rehabilitasi, rekonstruksi juga sudah disiapkan, termasuk pembangunan perumahan, pemukiman juga sudah disiapkan," ucap Pratikno.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Wapres Gibran Rakabuming Raka juga telah menggelar rapat di BNPB untuk membahas penanggulangan terhadap bencana alam tersebut.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan arahan wapres di rapat tersebut khususnya untuk para korban yang terdampak.
“Tadi bapak wapres langsung memimpin rapat memberikan arahan-arahan, bahkan beliau harus dibedakan di tempat pengungsian antara yang umum, antara yang lansia, antara yang hamil, antara yang menyusui dan anak-anak,” ungkapnya.