Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
27 Ramadhan 1446 HKamis, 27 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyampaikan kondisi terkini di Yahukimo, Papua Pegunungan, usai diserang kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM). Serangan itu menyasar guru dan tenaga kesehatan.
ADVERTISEMENT
Pratikno bilang saat ini kondisi di Yahukimo sudah terkendali. Hal itu disampaikan setelah Kemenko PMK rapat bersama Kemenkes, Kemhan, Kemendagri, Kemendikdasmen, serta TNI dan Polri.
"Korban meninggal dunia dalam konflik ini sebanyak 1 orang, bukan 6 orang seperti yang sempat beredar di beberapa media. Selain itu, terdapat 6 orang korban luka. Saat ini, masyarakat sudah mulai kembali ke distrik masing-masing," ujar Pratikno dalam keterangannya, Selasa (25/3).
Pratikno mengungkapkan pemerintah melalui Kemenkes, Kemendikdasmen, serta lembaga lainnya telah memberikan bantuan serta pendampingan kepada keluarga korban.
Pratikno juga menjelaskan soal pemulihan layanan pendidikan. Menurutnya, Kemendikdasmen bersama pemerintah daerah dan pihak terkait tengah berupaya agar proses belajar-mengajar bisa dilakukan kembali.
Begitu juga untuk layanan kesehatan. Upaya percepatan normalisasi juga terus dilakukan supaya masyarakat mendapat akses layanan yang memadai.
ADVERTISEMENT
“Dalam waktu secepatnya kita akan memberi solusi permanen bahwa pelayanan pendidikan dan kesehatan kepada masyarakat harus dijamin betul, harus terjamin dan juga rasa aman benar-benar aman kepada tenaga nakes dan tenaga guru juga harus dilakukan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Pratikno juga menegaskan pentingnya kerja sama semua pihak untuk menjaga layanan pendidikan dan kesehatan serta kondusifitas di wilayah rawan konflik agar hal serupa tidak terulang kembali.
"Kita harus bekerja sama antara pemerintah dan seluruh jajaran, termasuk pemda, gereja, tokoh-tokoh masyarakat, dan masyarakat secara umum harus mampu untuk menjaga bersama-sama layanan pendidikan dan kesehatan dan rasa aman ini sebaik-baiknya. Semua demi masa depan anak cucu kita," pungkasnya.
Dalam insiden tersebut, 10 orang menjadi korban. Mayoritas adalah tenaga pendidik dan medis yang sedang bertugas di wilayah pedalaman Papua.
Satu orang meninggal dunia, empat mengalami luka ringan, dan tiga lainnya luka berat. Sementara dua korban lainnya berada dalam kondisi aman dan memilih tetap tinggal di Yahukimo.
ADVERTISEMENT
Korban meninggal dunia adalah Rosalina Rerek Sogen, seorang guru asal Suku Flores. Ia dan korban lainnya merupakan bagian dari tenaga pendidik dan kesehatan yang ditugaskan untuk melayani masyarakat di daerah terpencil.