Preman Pemalak Parkir di Monas dan Tanah Abang Kantongi Rp 6-7 Juta per Bulan

12 Mei 2025 19:47 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi menunjukkan barang bukti dan tersangka pemalakan dari Operasi Berantas Jaya saat rilis di Polres Metro Jakarta Pusat, Senin (12/5/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Polisi menunjukkan barang bukti dan tersangka pemalakan dari Operasi Berantas Jaya saat rilis di Polres Metro Jakarta Pusat, Senin (12/5/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
Polres Metro Jakarta Pusat menetapkan 9 preman berkedok ormas yang memeras di kawasan Thamrin City Tanah Abang dan Monas. Salah satu preman mengaku bisa mendapat uang Rp 6-7 juta dari memalak parkir.
ADVERTISEMENT
Wakapolres Metro Jakpus AKBP Denny Yulianto mengatakan mereka ditangkap dalam rangka Operasi Brantas Jaya yang telah digelar sejak 9 Mei.
"Ini terkait dengan hasil pengungkapan yang dilakukan oleh Polres Metro Jakarta Pusat dalam rangka Operasi Brantas, yaitu operasi yang menekankan sasaran aksi-aksi premanisme, terutama yang berkedok ormas," ujarnya dalam konferensi pers di Mapolres Jakpus, Senin (12/5).
Dari operasi yang telah berlangsung itu, kepolisian mengamankan uang senilai Rp 980.000 serta sekitar 200-300 lembar baliho, spanduk, dan atribut ormas yang dipasang ilegal di fasilitas umum.
Polisi menunjukkan barang bukti dan tersangka pemalakan dari Operasi Berantas Jaya saat rilis di Polres Metro Jakarta Pusat, Senin (12/5/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Bahkan salah satu barang bukti terdapat sebuah KTA salah satu ormas, yakni Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB). Denny menjelaskan karena enggan menyebutkan afiliasi kesembilan tersangka tersebut terhadap ormas.
ADVERTISEMENT
"Saat ini kami tidak menyebut ormasnya karena ada lebih dari satu ormas. Tapi nanti dari bendera yang disita dan juga kartu anggota ormas yang menjadi bukti bisa terlihat para tersangka ini mengaku dari ormas mana," terangnya.
Polisi menunjukkan barang bukti dan tersangka pemalakan dari Operasi Berantas Jaya saat rilis di Polres Metro Jakarta Pusat, Senin (12/5/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Di akhir konferensi pers itu, Denny mewawancarai para tersangka. Dari obrolan mereka, diketahui para tersangka melakukan aksi premanisme berbentuk pemalakan parkir karena desakan ekonomi.
Adapun sosok yang diketahui sebagai pemilik KTA itu berdalih kalau dia melakukan pemalakan bukan karena ditugaskan ormas. Dari KTA itu, sosok tersebut bernama Taufik.
"Jadi kalau itu gak ada sangkut pautnya. Karena kan saya di parkiran itu sebelum saya masuk Ormas itu udah di parkiran," ujarnya menjawab Denny.
Dia pun mengaku bisa mengantongi uang jutaan rupiah per bulan.
ADVERTISEMENT
"Ya sekitar 6-7 dapat," katanya.