Presiden Baru Guatemala Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Venezuela

17 Januari 2020 11:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Guatemala, Alejandro Giammattei. Foto: REUTERS/Luis Echeverria
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Guatemala, Alejandro Giammattei. Foto: REUTERS/Luis Echeverria
ADVERTISEMENT
Presiden Baru Guatemala, Alejandro Giammattei, memutuskan hubungan diplomatik dengan Venezuela. Dia langsung memerintahkan Kedutaan Besar Venezuela di negaranya dikosongkan.
ADVERTISEMENT
"Kami telah memerintahkan menteri luar negeri bahwa orang-orang yang masih tersisa di Kedubes Venezuela harus pulang, kami memutuskan hubungan dengan pemerintah Venezuela. Kami akan mengosongkan Kedubes," kata Giammattei, Kamis (16/1).
Giammattei yang baru diambil sumpahnya pada Selasa lalu telah lama mengisyaratkan memutus hubungan dengan Venezuela. Menurut Giammattei, perpecahan pemerintahan di Venezuela merusak hubungan antarnegara di kawasan Amerika.
Presiden Guatemala, Alejandro Giammattei. Foto: REUTERS/Luis Echeverria
Pemerintahan Venezuela saat ini terbagi dua, antara Nicolas Maduro yang menguasai pemerintahan dan Juan Guaido yang kepemimpinannya diakui Amerika Serikat serta 50 negara lainnya.
Sejak Januari 2019, Guatemala telah mengambil sikapnya dengan mendukung Guaido sebagai pemimpin Venezuela. Pada pelantikan Giammattei, Guaido mengirim wakilnya untuk menghadirinya.
Pada Oktober lalu, pemerintahan Maduro mengusir Giammattei yang ketika itu belum diangkat presiden dari Venezuela. Giammattei dideportasi tidak lama setelah menginjakkan kaki di kota Caracas.
ADVERTISEMENT
Menanggapi sikap Giammattei, Perdana Menteri Maduro, Jorge Arreaza, menuding Guatemala semakin berada di bawah ketiak Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Arreaza mengatakan, Giammattei akan menjadikan Guatemala sebagai negara lelucon.
"Pemerintahannya tentu akan menjadi lelucon yang buruk. Rasa hormat dan kasih sayang kami kepada rakyat Guatemala," ujar Arreaza.