Presiden Belarusia Perintahkan Tentaranya Bertempur Bersama Rusia

10 Oktober 2022 19:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko. Foto: Sergei SHELEG/BELTA/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko. Foto: Sergei SHELEG/BELTA/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko pada Senin (10/10) memerintahkan pasukan tambahan untuk bertempur bersama pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina.
ADVERTISEMENT
Langkah ini merupakan respons terhadap ancaman militer yang disebut telah dilayangkan oleh Kiev dan sekutu Barat.
Dalam sebuah pertemuan yang membahas soal keamanan wilayahnya, Lukashenko menyinggung soal ancaman militer tersebut. Namun, ia tidak menyertakan bukti dalam perkataannya atau sumber dari mana informasi tersebut berasal.
“Serangan di wilayah Belarusia tidak hanya dibicarakan di Ukraina hari ini, tapi juga sedang direncanakan,” ujar Lukashenko, seperti dikutip dari TASS.
Dua pembom strategis jarak jauh Rusia Tu-22M3 selama latihan militer bersama dengan Angkatan Udara Belarusia di wilayah udara Belarusia, dalam foto selebaran ini yang dirilis 5 Februari 2022. Foto: Kementerian Pertahanan Belarusia/Handout via REUTERS
Lukashenko menambahkan, dirinya telah berbicara kepada sekutu dekatnya, Presiden Rusia Vladimir Putin, soal situasi tersebut. Mereka bertemu di Saint Petersburg di hari ulang tahun ke-70 Putin pada pekan lalu.
“Kami telah mempersiapkan ini selama beberapa dekade. Jika perlu, kami akan merespons,” ucap Lukashenko, tanpa memperjelas apa format respons yang ia maksud.
ADVERTISEMENT
Lukashenko mengatakan, ia dan Putin telah sepakat untuk mengerahkan unit militer regional serta menyatukan kekuatan.
Aksi dari Militer Belarusia yang unjuk gigi pada perayaan 90 Tahun Angkatan Udara. Foto: Vasily Fedonsenko/Reuters
Kesepakatan ini dicapai di hari yang sama, usai insiden ledakan di jembatan penghubung Semenanjung Krimea-Rusia terjadi pada Sabtu (8/10) pagi.
Kremlin menuding Ukraina adalah dalang di balik ledakan itu, seraya menyebutnya sebagai serangan terorisme. Putin bahkan mengancam akan memberikan serangan balasan yang lebih ‘menyakitkan’, disusul dengan serangan udara di berbagai kota di Ukraina pada Senin pekan ini.
Lebih lanjut, Lukashenko mengaku telah menerima peringatan terhadap Belarusia melalui saluran tidak resmi.
“Kami diperingatkan kemarin melalui saluran tidak resmi tentang serangan terhadap Belarusia dari wilayah Ukraina. Peringatan itu menyatakan: ‘Kami akan menjadikannya jembatan Krimea - 2’,” tutur Lukashenko.
Gambar satelit memperlihatkan asap dari dekat yang mengepul dari kebakaran di jembatan Kerch di Selat Kerch, Krimea, Sabtu (8/10/2022). Foto: Maxar Technologies/Handout via REUTERS
“Jawaban saya sederhana: 'Katakan kepada presiden Ukraina dan orang-orang gila lainnya: jika mereka menyentuh satu meter wilayah kami maka Jembatan Krimea akan tampak seperti berjalan-jalan di taman',” ancam Lukashenko.
ADVERTISEMENT
Rusia dan Belarusia bersekutu dalam melancarkan operasi militer di Ukraina. Awal tahun ini, Belarus yang memiliki sekitar 60.000 tentara itu mengerahkan 6 kelompok terdiri dari ribuan orang ke daerah perbatasan.
Kemudian pada 24 Februari, Rusia menggunakan Belarusia sebagai jalur untuk mengerahkan pasukan dan pasokan militernya ke Ukraina bagian utara melalui pangkalan militer di Belarusia.
Pernyataan dari pemimpin yang telah berkuasa di Belarusia sejak 1994 itu mengindikasikan potensi eskalasi lebih lanjut dari konflik antara Rusia-Ukraina.