Presiden Brasil Operasi Pendarahan Otak Imbas Jatuh di Kamar Mandi

10 Desember 2024 18:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva saat pertemuan dengan anggota parlemen di Istana Planalto di Brasilia pada Rabu (11/1/2023). Foto: Evaristo SA / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva saat pertemuan dengan anggota parlemen di Istana Planalto di Brasilia pada Rabu (11/1/2023). Foto: Evaristo SA / AFP
ADVERTISEMENT
Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, menjalani operasi pendarahan otak pada Senin (10/12) di Rumah Sakit Suriah-Lebanon, São Paulo. Tindakan itu diambil setelah ia mengalami kecelakaan serius di kediamannya bulan lalu.
ADVERTISEMENT
“Operasi berjalan lancar tanpa komplikasi, dan Presiden Lula kini dalam kondisi stabil di bawah pengawasan intensif,” demikian pernyataan resmi rumah sakit yang juga dibagikan melalui akun Instagram Lula.
Pendarahan di kepala Lula bermula dari insiden jatuh di kamar mandi pada 19 Oktober di kediaman resminya di Brasilia. Akibat benturan tersebut, ia mendapat beberapa jahitan.
Pada Senin (9/12) pagi, Lula mengeluhkan sakit kepala dan menjalani pemeriksaan pencitraan di rumah sakit cabang Brasilia.
Pemeriksaan tersebut menemukan adanya pendarahan intrakranial, yang kemudian memerlukan tindakan kraniotomi untuk mengangkat hematoma.
Presiden berusia 79 tahun itu langsung dipindahkan ke São Paulo untuk menjalani operasi. Tim medis direncanakan memberikan keterangan lebih lanjut pada konferensi pers hari Selasa.
ADVERTISEMENT
Insiden jatuh yang menimpa Lula sempat dianggap serius.
Dalam panggilan telepon yang diunggah ke media sosial beberapa waktu lalu, Lula menjelaskan keadaan terkini dirinya.
“Saya baik-baik saja, meski ini serius. Untungnya, tidak ada area sensitif yang terdampak,” tutur Lula seperti dikutip dari AFP.
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva bereaksi ketika dia saat berpidato di Istana Planalto, di Brasilia, Brasil, 1 Januari 2023. Foto: Adriano Machado/REUTERS
Meski demikian, kecelakaan tersebut memengaruhi beberapa agenda pentingnya. Lula membatalkan kunjungan ke Rusia untuk menghadiri KTT BRICS dan hanya bergabung secara daring. Ia juga tak menghadiri KTT Iklim COP29 di Azerbaijan.
Namun, setelah insiden itu, Lula tetap menjalankan aktivitas padat, termasuk memimpin KTT G20 di Rio de Janeiro dan menjamu Presiden China, Xi Jinping, di Brasilia.
Lula kerap membanggakan kesehatan fisiknya. Dalam beberapa kesempatan, ia bercanda bahwa ia ingin hidup hingga usia 120 tahun.
ADVERTISEMENT