Presiden Chili Sebastian Pinera Diselidiki Kejaksaan soal Pandora Papers

9 Oktober 2021 4:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Chili Sebastian Pinera. Foto: Ludovic MARIN/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Chili Sebastian Pinera. Foto: Ludovic MARIN/AFP
ADVERTISEMENT
Kantor Kejaksaan Chili membuka penyelidikan terhadap Presiden Sebastian Pinera atas penjualan sebuah perusahaan pertambangan melalui perusahaan milik kerabatnya, yang muncul dalam kebocoran Pandora Papers.
ADVERTISEMENT
Jaksa Agung, Jorge Abbott, memimpin pembukaan penyelidikan tersebut, Jumat (8/10) waktu setempat.
Dikutip dari AFP, Sabtu (9/10), Kepala unit antikorupsi, Marta Herrera, mengatakan, penyelidikan terhadap Pinera dilakukan setelah Pandora Papers mengungkapkan penjualan perusahaan pertambangan Dominga oleh sebuah perusahaan yang "terkait dengan keluarga Presiden Pinera".
Pada Senin (4/10), Pinera telah membantah adanya konflik kepentingan dalam penjualan perusahaan itu kepada salah satu teman terdekatnya pada 2010, yang terjadi di awal menjabat Presiden Chili periode 2010-2014.
Herrera mengatakan kantor kejaksaan mengambil keputusan untuk menyelidiki karena kemungkinan kesepakatan itu melibatkan "penyuapan, kejahatan pajak, hal-hal yang pada akhirnya akan menjadi subjek penyelidikan."
Kasus ini akan dipimpin jaksa penuntut umum di wilayah Valparaiso, di utara ibu kota Santiago. Herrera mengatakan, hukuman suap adalah penjara lima tahun.
Presiden Chili Sebastian Pinera. Foto: JAVIER TORRES/AFP
Menurut investigasi dua media lokal, CIPER dan LaBot, Dominga dijual kepada pengusaha Carlos Alberto Delano, teman Pinera, seharga USD 152 juta dalam kesepakatan yang dilakukan di British Virgin Islands, salah satu negara surga pajak.
ADVERTISEMENT
CIPER dan LaBot merupakan bagian dari konsorsium yang mengeluarkan Pandora Papers, International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ).
Investigasi menemukan pembayaran itu akan dilakukan secara bertahap selama tiga kali angsuran dengan klausul, yang menyatakan bahwa angsuran terakhir tergantung pada "tidak menetapkan kawasan perlindungan lingkungan di wilayah operasi perusahaan pertambangan, seperti yang dituntut para pemerhati lingkungan."
Menurut penyelidikan, pemerintah Pinera tidak membuat kawasan lindung di sekitar lokasi tambang yang bersangkutan.
Pinera bersikeras tidak tahu apa-apa tentang kesepakatan itu. Dia menegaskan selama masa kepresidenannya yang pertama, menempatkan administrasi asetnya dalam "kepercayaan buta".
Blind trust adalah sebuah pengaturan keuangan, bahwa seseorang menghindari kemungkinan konflik kepentingan dengan mentransfer urusan keuangan kepada fidusia (pengalihan hak kepemilikan suatu benda karena kepercayaan) yang memiliki kebijaksanaan manajemen aset. Orang tersebut juga melepaskan hak atas informasi mengenai aset.
ADVERTISEMENT
"Keputusan administrasi aset-aset ini untuk menjual Tambang Dominga pada 2010, yang tidak saya ketahui, justru untuk menghindari jejak konflik kepentingan," kata Pinera yang merupakan seorang miliarder berusia 71 tahun.
Presiden Chili Sebastian Pinera. Foto: JAVIER TORRES/AFP
Ia mengatakan informasi yang dimuat dalam Pandora Papers itu “bukan hal baru” dan sudah menjadi rahasia umum sejak 2017.
"Itu juga diselidiki secara mendalam oleh Kementerian Publik dan diselesaikan oleh pengadilan," tambahnya.
Dominga memiliki dua tambang terbuka di gurun Atacama, 500 kilometer utara Santiago, yang belum dieksploitasi.
Sebuah proyek pertambangan yang telah disetujui oleh pengadilan daerah tetapi belum disahkan di Mahkamah Agung karena banding.
Proyek tersebut termasuk pembangunan pelabuhan kargo yang dekat dengan pulau yang merupakan rumah bagi cagar alam taman nasional dan tempat hidup spesies yang dilindungi, termasuk 80 persen populasi penguin Humboldt.
ADVERTISEMENT
Selama masa kepemimpinannya yang pertama, Pinera mengumumkan pembatalan pembangunan pembangkit termoelektrik di dekat tambang Dominga sebagai upaya mendukung pelestarian lingkungan, tetapi setelah itu tidak ada lagi upayanya untuk melindungi daerah tersebut.
---------------------------------
Ikuti survei kumparan dan menangi e-voucher senilai total Rp 3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveinews