Presiden Filipina Lobi Jokowi untuk Bebaskan Mary Jane dari Hukuman Mati?

5 September 2022 16:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo dan Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr berjalan untuk memeriksa pasukan kehormatan saat kunjungan kenegaraan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (5/9/2022).  Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo dan Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr berjalan untuk memeriksa pasukan kehormatan saat kunjungan kenegaraan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (5/9/2022). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut kedatangan Presiden Filipina, Ferdinand Romualdez Marcos Jr di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (5/9).
ADVERTISEMENT
Indonesia jadi negara pertama yang dikunjungi Marcos Jr setelah dilantik jadi Presiden.
Pada pertemuan siang tadi dibahas beberapa hal terkait penguatan kerja sama kedua negara. Selain penguatan kerja sama, kantor berita Reuters dalam artikelnya menulis lawatan Marcos Jr dapat pula digunakan demi melobi Jokowi, membebaskan Mary Jane Veloso.
Ia adalah terpidana mati kasus penyalahgunaan narkoba asal Filipina. Mary Jane Veloso telah mendekam di balik jeruji besi di Indonesia sejak divonis mati pada 2010.
Eksekusi mati dari Mary Jane terus ditunda atas beberapa alasan setelah sebelumnya ditentukan akan dilaksanakan pada 2015. Sampai saat ini, ia masih mendekam di Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta.
Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Padjajaran, Teuku Rezasyah menilai bahwa Presiden Marcos Jr kemungkinan besar memang memasukkan pembahasan kasus Mary Jane pada pertemuannya kali ini.
ADVERTISEMENT
“Mengingat presiden itu disumpah untuk melindungi seluruh warga negaranya tanpa terkecuali khususnya warga negara di luar negeri. Kasus ini akan jadi agenda pertemuan bilateral hari ini.” katanya ketika dihubungi Kumparan, Senin (5/9).
Namun Rezasyah menggarisbawahi dilema yang akan dialami oleh Presiden Marcos Jr, mengingat ASEAN merupakan kawasan yang sangat menghargai kedaulatan negara lain dan menerapkan prinsip non-intervensi di wilayahnya.
“Di satu sisi, ada kewajiban melindungi warga negara, di sisi lain, ada kedaulatan yang harus dihargai. Jadi di sini, kalaupun pembahasan tentang Mary Jane masuk ke dalam isu yang akan dibahas, maka akan disampaikan secara lebih halus.” tambahnya.
Tidak hanya itu, ASEAN sebagai kawasan regional juga memiliki tujuan jangka panjang untuk menjadikan wilayah ini bebas narkoba sejak 2015.
ADVERTISEMENT
Rezasyah berpendapat bahwa pendekatan yang dilakukan oleh Presiden Marcos Jr akan berfokus pada pengurangan hukuman dengan mempertimbangkan beberapa aspek. Rezasyah menyebut contohnya seperti pencapaian dan kelakuan baik Mary Jane selama di Indonesia, hak keagamaan, dan hak ulang tahun.
“Jadi menurut saya Filipina akan memohon kesediaan Indonesia atau jasa baik mereka tanpa menekan,” kata Rezasyah.
Dalam konferensi pers yang digelar usai pertemuan bilateral, baik Jokowi mau pun Ferdinand Marcos Jr tidak menyinggung soal Mary Jane. Mereka hanya menyampaikan soal penguatan kerja sama ekonomi, pertahanan keamanan hingga konektivitas.
Penulis: Thalitha Yuristina