Presiden Filipina Sebut RI Tak Ada Kepentingan Menahan dan Eksekusi Mary Jane

22 November 2024 16:02 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr. Foto: Ezra Acayan/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr. Foto: Ezra Acayan/Getty Images
ADVERTISEMENT
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr atau Bongbong kembali berkomentar mengenai Mary Jane Veloso. Dia menyebut Indonesia memang tak akan mengeksekusi warganya itu.
ADVERTISEMENT
Mary Jane adalah perempuan Filipina terpidana mati kasus narkoba. Pada pekan ini, Bongbong mengumumkan Mary Jane akan dipulangkan ke Filipina dari Indonesia.
Selang beberapa hari kemudian, tepatnya pada Jumat (22/11) Bongbong mengakui sejak pertama kali berkuasa di Filipina pada 2022 lalu, pemerintahannya berupaya melepaskan Mary Jane dari eksekusi regu tembak di Indonesia.
Terpindana mati kasus narkoba asal Flilipina, Mary Jane Fiesta Veloso. Foto: Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta
“Mereka mengatakan tidak punya kepentingan menahan dan tidak punya kepentingan mengeksekusi Mary Jane Veloso,” kata Bongbong seperti dikutip dari Rappler.
“Tapi, mereka mengatakan akan mencari jalan. Dan, mereka melakukannya untuk kami,” sambung dia.
Bongbong menambahkan, keberhasilan membawa pulang Mary Jane berkat diplomasi dari sejumlah Presiden di Filipina sedekade terakhir.
Selain itu hubungan baik antara Indonesia dan Filipina berefek pada pemulangan Mary Jane.
ADVERTISEMENT
Ketika disinggung wartawan yang menemuinya di Nueva Ecija apakah Mary Jane akan diberi grasi, Bongbong tak memberikan jawaban detail.
“Kita lihat nanti,” ucap Bongbong.
“Kami tidak bisa menjelaskannya sekarang. Karena ini baru pertama kali terjadi. Jadi semuanya ada di atas meja,” papar Bongbong.