Presiden Filipina Tiba di Lokasi Gempa Dahsyat Berkekuatan 7,1 Magnitudo

28 Juli 2022 17:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Awak darurat melakukan operasi penyelamatan di luar gedung yang runtuh saat gempa, di La Trinidad, Benguet, Filipina, Rabu (27/7/2022). Foto: Biro Proteksi Kebakaran/Handout via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Awak darurat melakukan operasi penyelamatan di luar gedung yang runtuh saat gempa, di La Trinidad, Benguet, Filipina, Rabu (27/7/2022). Foto: Biro Proteksi Kebakaran/Handout via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr pada Kamis (28/7/2022) tiba di tempat pengungsian penduduk di Pulau Luzon, Filipina.
ADVERTISEMENT
Pulau ini merupakan salah satu wilayah yang mengalami kerusakan terparah akibat gempa bumi 7,1 magnitudo yang melanda negara itu sehari sebelumnya.
Dalam kunjungannya ke Pulau Luzon, Marcos Jr berjanji akan membantu membangun kembali rumah-rumah yang rusak akibat dahsyatnya getaran gempa.
“Untuk yang terkena dampak dan korban, mari kita pastikan bahwa kita siap untuk mendukung mereka dan memberikan semua yang mereka butuhkan,” ucap Marcos Jr, dikutip dari Reuters.
Sejak gempa memporak-porandakan wilayah itu, rasa ketakutan dan kekhawatiran meluas di kalangan penduduk setempat. Mereka yang rumahnya hancur pun terpaksa berkemah di taman-taman atau di trotoar usai ratusan gempa susulan mengguncang daerah tersebut.
Kondisi bangunan yang rusak akibat gempa bumi di Santiago, Wilayah Ilocos, Filipina, Rabu (27/7/2022). Foto: Biro Proteksi Kebakaran/Handout via REUTERS
Ada juga warga yang memilih berkemah bersama keluarga mereka di tempat penampungan sebab terlalu takut untuk tinggal di rumah. Seismolog telah mencatat hampir 800 gempa susulan terjadi sejak gempa utama.
ADVERTISEMENT
“Kami sangat takut,” kata salah seorang penduduk setempat bernama Erlinda Bisares. “Kami tidak mempermasalahkan barang-barang kami, kami hanya bergegas keluar. Nyawa lebih penting,” imbuhnya.
Warga yang terdampak saat ini berlindung di tempat-tempat terbuka namun kesulitan memperoleh air bersih dan koneksi jaringan telekomunikasi.
Administrator Kantor Pertahanan Sipil, Ricardo Jalad, kepada stasiun radio DZRH mengatakan, beberapa bagian di Provinsi Abra masih belum dialiri listrik atau air bersih dan mengalami gangguan komunikasi.
Berdasarkan informasi terbaru yang dihimpun saat ini, jumlah korban jiwa akibat gempa di Filipina bagian utara kemarin pagi mencapai lima orang dan 130 lainnya luka-luka.