Presiden Ingatkan Pelajar Tak Gunakan KIP untuk Beli Pulsa

26 Januari 2017 11:48 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jokowi berbincang dengan seorang siswa. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Distribusi Kartu Indonesia Pintar pada anak yatim sudah mulai dilakukan di seluruh Indonesia. Hari ini, secara simbolis Presiden Joko Widodo memberikan KIP kepada 2.709 siswa SD, SMP, dan SMA/SMK se-Jabodetabek.
ADVERTISEMENT
Penyaluran KIP dilakukan di dalam peresmian pembukaan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RPNK) Tahun 2017. Presiden mengatakan jumlah KIP untuk anak yatim berbeda di tiap tingkat sekolah.
"Anak SD akan diberikan Rp 450 ribu, yang SMP Rp 750 ribu, yang SMA/SMK Rp 1 juta. Hati-hati, hati-hati ini harus dipakai untuk hal-hal yang berkaitan dengan sekolah," kata Jokowi saat memberikan sambutan di Hall D, JIEXPO, Kemayoran, Jakarta Utara, Kamis (26/1).
Untuk seluruh Indonesia, kata dia, jumlah KIP yang dibagikan mencapai 760 ribu. Secara total, jumlah KIP yang disalurkan tahun ini oleh pemerintah mencapai 19 juta. Jumlah ini naik dibandingkan tahun lalu yang mencapai 16,4 juta.
Penyerahan Kartu Indonesia Pintar oleh Jokowi. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
"Khusus untuk yatim, anak yatim akan dibagikan 760 ribu anak di seluruh Indonesia. Sekali lagi 760 ribu anak yatim yang akan kita berikan," ungkap mantan Wali Kota Solo ini.
ADVERTISEMENT
Di hadapan para siswa, Jokowi menegaskan bahwa KIP itu bisa digunakan untuk berbagai macam hal. Misalnya membeli sepatu, buku tulis, seragam. Namun, Presiden mengingatkan agar dana KIP tidak digunakan untuk membeli pulsa. "Bisa untuk beli sepatu boleh, bisa untuk beli buku, boleh, bisa untuk beli seragam boleh. Bisa untuk misalnya bayar sekolah juga boleh. Tapi tidak boleh untuk beli pulsa. Ingat ya anak-anak, ya," ucap Jokowi.
Sebanyak 12 anak diminta naik ke atas panggung untuk mewakili para siswa yang menerima KIP hari ini. Perwakilan siswa yang menerima KIP beragam, dari siswa SD, SMP, dan SMA. Presiden juga sempat mengajak beberapa anak untuk berdialog. Dalam dialog itu, Presiden kembali mengingatkan agar KIP tidak digunakan untuk membeli pulsa.
ADVERTISEMENT
Acara Rembuk Nasional ini juga dihadiri oleh Menko PMK Puan Maharani, Mendikbud Muhadjir Effendy, serta Plt Gubernur DKI Jakarta Soemarsono. Sebanyak 1.045 peserta menghadiri Rembuk Nasional tersebut. Peserta terdiri dari siswa, guru, serta pendidik.