Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempertimbangkan memilih Kepala BPIP yang baru imbas polemik Paskibraka yang lepas jilbab saat dikukuhkan oleh Jokowi pada Selasa, 13 Agustus 2024.
ADVERTISEMENT
"Selain kontroversi yang selama ini dikeluarkannya, Presiden perlu melihat prestasinya. Jika prestasinya landai, perlu dipertimbangkan mengangkat pejabat baru yang lebih Pancasilais, orang yang memahami betul nilai luhur Pancasila dan budaya ketimuran," kata Saleh kepada wartawan, Kamis (15/8).
Saleh juga meminta Presiden memanggil Kepala BPIP Yudian Wahyudi untuk meminta penjelasan terkait polemik itu. Ia menilai aturan pelepasan jilbab tidak jelas.
"Pak Yudian ini suka bertindak kontroversial. Tidak jelas apa gunanya membuat aturan melepas jilbab pada saat pengukuhan dan pengibaran bendera. Apa kalau tidak memakai jilbab di kedua momentum itu akan lebih nasionalis?" ucap dia.
Lebih lanjut, Saleh pun mengkritik pernyataan Yudian yang menyebut Paskibraka itu simbol dari keberagaman. Tetapi dalam praktiknya, Saleh menilai Yudian menanamkan keseragaman dalam Paskibraka. Keseragaman itu, kata Saleh, menjadi kontroversial karena menyangkut pemakaian jilbab.
ADVERTISEMENT
"Untuk sebagian orang, soal jilbab bukanlah hanya soal fashion. Tetapi ini lebih pada soal keyakinan dan iman. Kalau soal warna, itu boleh diseragamkan. Tetapi kalau isi hati dan jiwa, tentu akan sulit." terangnya.
Kalaupun nanti pada saat upacara paskibraka sudah diperkenankan lagi memakai jilbab, Saleh tetap meminta Yudian bertanggung jawab. Dia menuturkan tindakan-tindakan seperti itu tidak boleh terjadi lagi ke depan.
"Soal urusan jilbab ini, janganlah terjadi di Indonesia. Kita harus menghormati dan bangga pada adik-adik berjilbab yang berprestasi. Mereka justru menunjukkan bahwa dengan berjilbab mereka tetap bisa berbakti," tandas Saleh.
Kepala BPIP Yudian Wahyudi adalah mantan Rektor UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Sebelum kebijakannya soal jilbab yang memicu kecaman besar-besaran, dia pernah menjadi kontroversi pada tahun 2020 atas pernyataannya: "musuh terbesar Pancasila adalah agama."
ADVERTISEMENT