Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Sistem pengendali banjir di Cekungan Bandung terdiri dari banyak pekerjaan besar, yakni normalisasi di hulu sungai, pembangunan embung, pembangunan kolam retensi, dan pembangunan pathway di Cisangkuy," kata Jokowi di Lokasi Peresmian Terowongan Nanjung, Bandung, Rabu (29/1)
"Dan masih jadi PR yakni satu sodetan dan satu kolam retensi. Kalau ini sudah bisa selesai, insyaallah setelah tahun 2020 ini banjir-banjir yang dulunya selalu terjadi di cekungan Bandung ini insyallah tidak terjadi pada tahun-tahun setelah 2020 ini," katanya.
Dengan hadirnya Terowongan Nanjung ini, dijelaskan Jokowi, banjir telah surut dengan sangat drastis. Jika dulu warga yang terkena dampak 159.000 jiwa kini turun menjadi 77.000.
ADVERTISEMENT
"Kalau sodetan dan kolam retensi selesai insyaallah kita selesaikan di hulu," ujarnya.
Meski begitu, Presiden Jokowi mengingatkan kepada Kementerian PUPR urusan pengendalian banjir di hulu tak hanya soal infrastruktur, namun dia berpesan rehabilitasi lahan seperti reboisasi (penghijauan) di atas Sungai Citarum juga sangat penting.
"Penghijauan juga kita kerjakan sekarang. Kalau ini rampung, baru kita masuk ke hilir yang juga memerlukan perhatian. Ini pekerjaan besar yang satu persatu kita selesaikan sehinga sekali lagi kita harapkan dengan selesainya di akhir 2020 ini, ke depan banjir benar-benar bisa kita minimalisir di kawasan Bandung," tandasnya.